Logo Bloomberg Technoz

RI Produsen Kobalt Terbesar Kedua, tetapi Perannya Kecil di Dunia

Mis Fransiska Dewi
14 March 2025 11:30

Sampel batuan mengandung kobalt./Bloomberg-Cristobal Olivares
Sampel batuan mengandung kobalt./Bloomberg-Cristobal Olivares

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas berpandangan peran kobalt asal Indonesia cenderung masih kecil di tingkat global, meskipun negara ini tercatat sebagai penghasil terbesar kedua di dunia setelah Kongo.

Baru-baru ini, kobalt diusulkan oleh pemerintah untuk dikenakan tarif royalti dalam revisi Peraturan Pemerintah No. 26/2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian ESDM.

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pada 2024 produksi kobalt Indonesia mencapai 28.000 metrik ton atau meningkat dari 19.000 metrik ton pada 2023, berdasarkan laporan United States Geological Survey (USGS).

Sejak 2023, RI hanya kalah dari Republik Demokratik Kongo yang menjadi produsen kobalt terbesar di dunia. Negara terbesar kedua di Benua Afrika itu memiliki produksi kobalt sebanyak 170.000 ton sepanjang 2023.

Menurut Oktavianus, peningkatan hilirisasi nikel mendorong produksi kobalt pada 2024, seiring dengan pertumbuhan industri pengolahan nikel dan pembangunan smelter baru. Sekadar catatan, kobalt biasanya merupakan salah satu mineral ikutan di dalam bijih nikel. 

Pabrik pegolahan kobalt. (Dok: Bloomberg)