Logo Bloomberg Technoz

RI Defisit Anggaran Rp31 Triliun Awal Tahun, Apa Risikonya?

Dovana Hasiana
14 March 2025 11:00

APBN Februari 2025: Pendapatan Negara Merosot 20% Buahkan Defisit (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
APBN Februari 2025: Pendapatan Negara Merosot 20% Buahkan Defisit (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Pertama Josua Pardede menilai implikasi dari defisit Rp31,2 triliun pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) awal 2025 terhadap keseluruhan tahun bergantung pada perkembangan penerimaan negara ke depan.

Jika harga komoditas tetap rendah dan kebijakan pajak belum berhasil meningkatkan penerimaan secara signifikan, Josua mengatakan, maka risiko defisit yang lebih besar di akhir tahun menjadi lebih nyata.

"Pemerintah masih menargetkan defisit APBN 2025 sebesar 2,53% dari produk domestik bruto [PDB], tetapi tekanan terhadap pendapatan negara dapat menyebabkan revisi kebijakan fiskal di pertengahan tahun," ujar Josua kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (14/3/2025).

Sekadar catatan, realisasi APBN sampai akhir Februari 2025 mencatat defisit sebesar Rp31,2 triliun atau setara 0,13% dari PDB.

APBN Februari 2025: Pendapatan Negara Merosot 20% Buahkan Defisit (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Namun, defisit pada awal tahun merupakan yang pertama dalam empat tahun terakhir. Adapun, realisasi APBN per Februari 2024 mengalami surplus Rp26 triliun; per Februari 2023, APBN surplus Rp131,83 triliun; per Februari 2022, APBN surplus Rp19,7 triliun. Defisit APBN pada awal tahun terakhir terjadi per Februari 2021, yakni Rp63,5 triliun.