Ryan Vlastelica—Bloomberg News

Bloomberg,  Selama bertahun-tahun, para investor telah membicarakan Apple Inc. sebagai tempat berlindung yang potensial pada saat terjadi gejolak pasar. Hal itu belum terbukti kali ini. Produsen iPhone ini telah jatuh dalam beberapa sesi terakhir, memperpanjang kinerja buruknya dari tahun ke tahun di tengah semakin banyaknya risiko yang membayangi karakteristik tradisionalnya yang berkualitas tinggi.

Walau Apple menawarkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan memiliki uang tunai banyak, rintangan membentuk daftar yang menakutkan bagi para calon investor: Apple sangat terpapar pada ketidakpastian tarif dan China, penawaran kecerdasan buatannya berulang kali gagal, dan kemitraannya yang menguntungkan dengan induk perusahaan Google, Alphabet Inc. berpotensi berisiko. 

Saham Apple diperdagangkan dengan harga lebih mahal dari perusahaan teknologi besar lainnya meskipun pertumbuhan pendapatannya lebih lambat. Hal ini menunjukkan bahwa kasus surga lebih sulit dilakukan oleh Apple dan perusahaan teknologi besar lainnya.

“Orang-orang suka berinvestasi di Apple, tetapi saat ini sahamnya mahal, dan tidak hanya pertumbuhannya lambat, akan tetapi katalisator pertumbuhannya juga tidak ada,” kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder.