Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) memberikan sinyal akan kembali membagikan dividen tahun buku 2024 kepada pemegang saham, seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang positif pada tahun lalu.
Namun, keputusan final tetap akan bergantung pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan datang.
Direktur Utama Bluebird, Andrianto Djokosoetono, menyatakan bahwa meskipun pihaknya belum dapat memastikan pembagian dividen, perusahaan memiliki rekam jejak yang konsisten dalam membagikan dividen setiap tahun.
Satu-satunya pengecualian terjadi pada 2021, ketika pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap operasional bisnis.
"Saya tidak boleh mendahului keputusan RUPS. Tetapi, selama ini kita hanya satu kali tidak membagikan dividen, yakni pada 2021 akibat dampak pandemi. Manajemen cukup percaya diri untuk mengajukan pembagian dividen di 2025, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi kita mengajukan, ya, bukan menjanjikan" ujar Andrianto dalam media gathering di Jakarta, Kamis (13/3).
Sebagai referensi, pada 2024, Bluebird membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp228 miliar atau Rp91/saham, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan (RUPST) pada 14 Juni 2024.
Jumlah tersebut setara dengan 50,27% dari laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp453 miliar. Pembayaran dividen dilakukan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 27 Juni 2024, dengan pembayaran efektif pada 12 Juli 2024.
Meski hingga saat ini Bluebird belum merilis laporan keuangan kuartal IV 2024, kinerja perseroan hingga kuartal III menunjukkan pertumbuhan yang solid.
Bluebird mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,66 triliun, meningkat 13% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan kuartal III yang mencapai Rp1,3 triliun, naik 11% secara kuartalan (QoQ) dan 17% YoY.
Dari sisi profitabilitas, Bluebird membukukan laba bersih Rp442 miliar hingga kuartal III 2024, meningkat 20% YoY.
Pada basis kuartalan, laba juga mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai Rp176 miliar, tumbuh 69% dibandingkan kuartal III 2023 dan 18% dibandingkan kuartal II 2024.
(dhf)