Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin pesat, memicu perdebatan mengenai dampaknya terhadap dunia kerja. Banyak yang khawatir bahwa AI akan menggantikan pekerjaan manusia secara besar-besaran. Menurut former Chief Client Officer of Kantar, sebuah perusahaan data dan analitik pemasaran Indonesia, Nadya Ardianti, AI tidak akan menggantikan manusia sepenuhnya.

Teknologi yang tengah berkembang dalam tiga tahun terakhir ini hanya akan menggantikan mereka yang tidak mengadopsi teknologi tersebut.

"Kalau menurut kita itu, nggak akan mungkin AI menggantikan pekerjaan manusia secara keseluruhan. Cuma AI akan menggantikan manusia yang nggak pakai AI," ujar Nadya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (13/3/2025). 

Adapun mengenai persentase pekerja yang akan tergantikan oleh AI, Nadya memperkirakan bahwa sekitar 30% dari mereka yang tidak mengadopsi teknologi ini berisiko kehilangan pekerjaan.

Ia mengibaratkan bahwa negara-negara yang tidak maju dalam teknologi pun mengalami kesenjangan yang serupa. "Jadi kalau menurut saya, jangan terlalu khawatir.

Pekerjaan akan digantikan. Cuma kita akan digantikan kalau kitanya nggak pakai AI," papar dia.

Nadya menambahkan bahwa tantangan utama saat ini adalah bagaimana pekerja dapat menggunakan AI agar tetap relevan di dunia kerja. Mereka yang tidak menguasai teknologi ini akan kalah bersaing.

Di lain sisi, pekerja yang mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Pasalnya AI bertindak sebagai asisten yang membantu pekerjaan manusia.

Dengan AI segala hal bisa dipenuhi secara lebih cepat dan lebih cerdas. AI, ditegaskan kembali, bukan sebagai pengganti secara total.

Profesi yang Diuntungkan, Sekaligus Dirugikan Karena AI

Pasalnya para ilmuwan sendiri menurutnya baru memahami sekitar 10% dari fungsi otak manusia, sehingga potensi kreativitas dan inovasi manusia masih jauh melampaui kecerdasan buatan.

Satu sisi pekerjaan yang bersifat administratif mungkin akan tergantikan, namun pada saat bersamaan AI juga menciptakan peluang baru bahkan memunculkan profesi yang sebelumnya tidak ada, seperti super prompter—orang yang ahli dalam menulis perintah untuk AI agar dapat bekerja dengan optimal, terang Nadya.

Artificial intelligence generatif mengubah dunia pekerjaan. (dok Bloomberg)

Mengenai AI yang makin sempurna bahkan dalam menciptakan bentuk kreatif seperti gambar, lukisan, atau bahkan musik, lanjut Nadya, kreativitas manusia tetap tidak tergantikan. "Jadi orang-orang yang jago nulis prompter supaya AI itu bisa bagus kerjanya. Nah itu kan pekerjaan baru yang sebelumnya nggak ada," jelasnya.

Infografis Daftar Pekerjaan yang Terancam Punah, Siap-siap Ganti Profesi (Asfahan/Bloomberg Technoz)

(wep)

No more pages