Grant Smith - Bloomberg News

Bloomberg, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, permintaan minyak global tertekan akibat perang dagang yang meningkat. Pada saat yang sama, OPEC+ meningkatkan produksi minyak, sehingga mengancam akan memperdalam surplus pasokan.

Menurut laporan pasar terbarunya, laju pengiriman minyak yang lebih lambat dalam beberapa bulan terakhir mendorong IEA memangkas perkiraan pertumbuhan konsumsi tahun ini.

Dunia menghadapi surplus minyak 600.000 barel per hari pada tahun 2025, dan pengumuman mengejutkan pekan lalu oleh OPEC+ bisa menambah 400.000 barel per hari.

“Kondisi ekonomi makro yang mendukung proyeksi permintaan minyak kami memburuk selama bulan lalu karena ketegangan perdagangan meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain,” kata badan yang berbasis di Paris itu. Serbuan tarif telah “mencondongkan risiko makro ke sisi negatif.”