Logo Bloomberg Technoz

Korsel Blokade Gedung MK Jelang Putusan Pemakzulan Yoon Suk Yeol

News
13 March 2025 14:00

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol melambaikan tangan setelah dibebaskan di Seoul, 8 Maret 2025. (Chung Sung-Jun/Getty Image via Bloomberg)
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol melambaikan tangan setelah dibebaskan di Seoul, 8 Maret 2025. (Chung Sung-Jun/Getty Image via Bloomberg)

Shinhye Kang dan Seyoon Kim - Bloomberg News

Bloomberg, Korea Selatan (Korsel) meningkatkan keamanan untuk menghadapi protes yang berpotensi menimbulkan kekerasan. Pasalnya Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan apakah Presiden Yoon Suk Yeol akan dipecat secara permanen.

Pihak berwenang akan mengosongkan area di sekitar pengadilan dan memberlakukan zona larangan terbang di atasnya lantaran mereka berusaha mencegah terjadinya kerusuhan pada hari keputusan. Sekolah-sekolah di sekitar lokasi akan ditutup dan karyawan di perusahaan-perusahaan sekitar diimbau untuk bekerja dari rumah.

Ratusan ribu orang telah ikut serta dalam demonstrasi, baik yang mendukung maupun yang menolak pemecatan Yoon menjelang keputusan MK, menunjukkan opini masyarakat terbelah.

Meski sebagian besar protes berlangsung damai, sekitar 40 orang ditangkap pada Januari lalu setelah menyerbu gedung pengadilan. Peristiwa ini mengingatkan pada kerusuhan di Capitol Hill AS pada 6 Januari 2021.

Pendukung Presiden Yoon Suk Yeol berunjuk rasa di dekat Mahkamah Konstitusi Korea di Seoul, Selasa (21/1/2025). (Woohae Cho/Bloomberg)