Bloomberg News 

Bloomberg, Harga tembaga diprediksi akan mencapai US$ 10.000 per ton dalam tiga bulan mendatang, menurut Citigroup Inc.  Bank asal Amerika Serikat (AS) ini mengatakan bahwa pasar komoditas global akan tetap ketat sampai jadwal tarif impor AS menjadi lebih jelas.

Logam ini telah naik dalam beberapa minggu terakhir setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan impor tembaga, yang memicu pengiriman ke AS sebelum adanya pungutan impor. Harga tembaga di London Metal Exchange baru saja mencapai level tertinggi sejak Oktober.

“Kami pikir pengetatan pasar fisik bekas AS kemungkinan akan berlanjut hingga Mei/Juni, untuk sementara mengimbangi tekanan harga dari pengumuman tarif AS yang lebih luas,” tulis para analis Citigroup, termasuk Max Layton, dalam sebuah email.

Logam industri telah bertahan dengan cukup baik meskipun ada kekhawatiran yang meningkat terhadap ekonomi AS karena Trump mengubah kebijakan perdagangan. Tembaga juga telah didukung oleh meningkatnya kelangkaan bahan baku karena permintaan tumbuh lebih cepat daripada yang dapat dikembangkan oleh tambang-tambang dunia.