Logo Bloomberg Technoz

Prospek fiskal dinilai masih sangat tidak pasti, terutama dalam jangka menengah. Pembatalan rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 1% boleh jadi akan mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar 0,3% dari PDB.

Upaya pemerintah meningkatkan efisiensi pengeluaran, termasuk 1,3% dari PDB dalam pemotongan belanja yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis, mungkin menghadapi tantangan dalam menggunakan penghematan anggaran secara penuh, yang berpotensi menyebabkan kekurangan belanja.

Mengacu pada hasil survei Bloomberg terhadap 33 ekonom sampai akhir Februari lalu, defisit fiskal RI diperkirakan melebar menjadi 2,6% dari PDB pada kuartal ini. Lalu, angkanya akan makin meningkat menjadi 2,9% pada kuartal II-2025. Baru pada separuh kedua tahun ini, defisit fiskal sedikit turun jadi 2,8% pada kuartal III-2025 dan sebesar 2,7% pada kuartal IV-2025.

(lav)

No more pages