Suica bertanggung jawab dalam merancang strategi baru Uni Eropa untuk kawasan Mediterania, yang dijadwalkan akan diadopsi pada kuartal ketiga tahun 2025.
Selain fokus pada Suriah, UE juga berencana mengadakan konferensi khusus bagi perusahaan-perusahaan Eropa untuk berkontribusi dalam rekonstruksi Gaza, jika situasi politik memungkinkan. Konferensi tersebut akan melibatkan sektor swasta dari negara-negara anggota UE, serta lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Eropa.
“Eropa tidak bisa membangun kembali Gaza sendirian. Kami membutuhkan mitra,” ujar Suica, seraya menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional dan negara-negara Teluk. “Kami juga berharap Amerika Serikat bisa bergabung, tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan.”
UE menyambut baik rencana rekonstruksi Gaza yang digagas Mesir dan didukung oleh negara-negara Arab. Kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas, menyebut rencana tersebut sebagai “dasar yang serius untuk diskusi lebih lanjut.”
Terkait keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump yang memangkas sebagian besar program bantuan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Suica mengatakan bahwa Uni Eropa sedang mengevaluasi dampaknya secara kasus per kasus untuk memastikan bantuan diberikan pada sektor yang paling mendesak.
“Bantuan global yang disediakan oleh Uni Eropa sudah sangat substansial,” katanya, menegaskan bahwa blok tersebut terus berupaya menyeimbangkan kebutuhan bantuan internasional di tengah keterbatasan anggaran.
(bbn)