Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkap jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada periode Januari hingga Maret 2025 sekitar 1.416 kasus.
Jika dibandingkan pada periode yang sama, angka kasus DBD tersebut turun, pasalnya di tahun 2024 tercatat ada kasus 1.729 kasus.
"Jakarta adalah daerah endemis DBD. Sehingga setiap tahun selalu ada kasusnya dan sangat terpengaruh kondisi cuaca," ungkap Ani kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/3/2025).
"Berdasarkan tempat, jumlah kasus tertinggi di Jakarta Barat sebanyak 418 kasus," tambahnya.
Ani berharap kasus DBD terus melandai hingga Mei mendatang atau tak setinggi tahun lalu. Adapun pada tahun 2024, angka kasus DBD khususnya hingga Maret dipengaruhi siklus lima tahunan.
"Kemarin naik tinggi karena 2024 siklus lima tahunan. Jadi, puncaknya sama-sama di April. Tapi kalau dulu tinggi, sekarang masih terkendali," tambahnya.
Pemerintah melakukan antisipasi apabila terjadi peningkatan kasus, salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kegiatan itu dilakukan secara serentak oleh para juru pemantau jentik (jumantik) setiap Jumat di wilayah masing-masing karena PSN efektif menekan angka kasus DBD.
(dec/spt)