"Mereka berinvestasi di mobil listrik di subang seluas 120 hektare (Ha), dengan investasi itu mencapai Rp4 triliun," ujar Rosan.
VinFast sebelumnya saat ini juga memang tengah membangun pabrik produksi di Subang, Jawa Barat, yang ditargetkan akan rampung akhir tahun ini. Adapun grounbreaking dilakukan pada medio Juli tahun lalu.
Chief Executive Officer (CEO) VinFast Asia Asia Pham Sanh Chau mengatakan komitmen tersebut dilakukan sejalan dengan memperkuat posisinya sebagai produsen EV di Asia Tenggara.
"Kami juga telah memutuskan untuk membangun pabrik di Subang, dan berharap dapat menyelesaikannya sebelum akhir tahun ini," ujar Pham di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Pabrik ini juga akan beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 50.000 unit kendaraan dan mencakup beberapa area produksi utama seperti body shop, general assembly shop, paint shop, area pengujian, dan lain-lain.
Rencananya, pabrik ini juga akan memproduksi mobil model VF5 dan VFe34, yang sebelumnya juga telah dipasarkan di Indonesia sejak awal tahun lalu.
Investasi SPKLU-PLTA
Selain pabrik produksi, Rosan mengatakan VinFast juga berencana berinvestasi untuk membuat stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), dengan total investasi mencapai US$1 miliar.
Pembangunan SPKLU tersebut guna mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, yang akan mulai dari dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.
Tahap pertama dibangun sebanyak 30 ribu titik, yang secara bertahap akan mencapai 100.000 titik di seluruh Indonesia. "Untuk charging station, kalau gak salah 100 eibu itu sekitar US$1 billion, bertahap dari 30.000 sampai 100.000," ujar Rosan.
VinFast, kata dia, juga akan berinvestasi untuk membangun pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) melalui tenaga surya (PLTS) dan tenaga angin (PLTB).
Untuk PLTS, rencananya akan dibangun di Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara PLTB akan berlokasi di Pulau Sulawesi.
"Untuk angin itu di Sulawesi mereka bilang, mereka tertarik sulawesi. Tapi mereka lihat juga di NTB, [untuk] solar ya itu. Masih penjajakan lah."
- Dengan asistensi Dovana Hasiana
(ain)





























