Untuk Februari, IPR diperkirakan berada di 213,2. Tumbuh sebesar 0,8% mtm.
"Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang diprakirakan mengalami kenaikan penjualan menjelang Ramadan dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri," sambung laporan BI.
Secara tahunan, kinerja penjualan ritel pada Februari 2025 diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5% yoy. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, di tengah peningkatan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Di sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang, yaitu pada April 2025, diprakirakan menurun, sementara tekanan inflasi 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Juli 2025, diperkirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2025 yang tercatat sebesar 159,6, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 179, didorong oleh normalisasi harga pasca-Ramadan dan HBKN Idulfitri.
Sementara itu, IEH Juli 2025 tercatat sebesar 155,4, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 152,3 yang antara lain dipengaruhi oleh prakiraan peningkatan permintaan pada periode puncak liburan sekolah.
(aji)