Bloomberg Technoz, Jakarta - Tindak tanduk Presiden Donald Trump dalam beberapa waktu terakhir telah mengacaukan arah pasar, baik di sektor keuangan ataupun aset digital. Kripto, yang masuk daftar aset berisiko masih ada di bawah tekanan.

Ketegangan perang tarif terbukti jadi pemicu kekhawatiran para trader terkait ekonomi yang mengimbangi gelombang pengumuman pro-kripto dari Donald Trump minggu lalu.

“Meskipun pengumuman cadangan kripto strategis Trump pada awalnya mendorong optimisme, reli dengan cepat terurai di tengah aksi jual agresif yang terkait dengan kondisi makro yang memburuk,” terang Nikolay Karpenko, direktur B2C2, dikutip dari Bloomberg News, Rabu (12/3/2025).

Khusus Bitcoin bahkan nilainya telah terdegradasi 11,7% secara year-to-date (ytd), sekaligus makin menjauh dari level all time high (ath) US$109.012. Kegelisahan di pasar aset digital merespon aksi jual ekuitas AS, khususnya saham-saham teknologi dimana Nasdaq 100 sempat catatkan rekor terburuk sejak Oktober 2022 dengan penurunan 3,8%.

Peter Chung, head of research at Presto Research, menyatakan bahwa Trump sadar bahwa keinginannya mendorong kebijakan tarif ketat bisa berpengaruh pada ekonomi AS—yang ujungnya berdampak ke dunia. Hal ini membuat investor resah dan membayangkan adanya resesi di masa depan.