Logo Bloomberg Technoz

Marcos vs Duterte: Retaknya Aliansi yang Mengguncang Filipina

News
12 March 2025 09:10

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Hong Kong pada 9 Maret. (Anthony Kwan/Getty Images via Bloomberg)
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Hong Kong pada 9 Maret. (Anthony Kwan/Getty Images via Bloomberg)

Cliff Venzon dan Manolo Serapio Jr. - Bloomberg News

Bloomberg, Tiga tahun lalu, dua keluarga politik paling berpengaruh di Filipina bersatu untuk memenangkan pemilu terbesar dalam empat dekade terakhir. Namun kini, mereka terjebak dalam perseteruan yang berpotensi mengguncang salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia.

Dalam perkembangan dramatis pada Selasa (11/03/2025), pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menangkap dan mendeportasi pendahulunya, Rodrigo Duterte, untuk menghadapi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag. Langkah ini diambil hanya sebulan setelah pemakzulan putrinya, Wakil Presiden Sara Duterte, oleh sekutu Marcos. Sidang di Senat yang akan menentukan nasibnya dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang.

Upaya Marcos untuk menyingkirkan lawan politik utamanya adalah perjudian besar yang bisa berbalik arah, terutama menjelang pemilu legislatif pada Mei mendatang yang akan menentukan sejauh mana ia dapat mewujudkan agendanya dalam tiga tahun terakhir masa jabatannya. Klan Duterte masih memiliki pengaruh kuat, dengan Sara Duterte menjadi kandidat unggulan dalam survei untuk pemilu presiden 2028.

Sebelum ditangkap di Bandara Manila, Duterte sempat disambut ribuan pendukungnya di sebuah stadion di Hong Kong, menunjukkan popularitasnya yang masih bertahan. Meskipun Marcos juga memiliki basis dukungan yang kuat, tingkat kepuasan terhadapnya menurun akibat inflasi yang terus tinggi.