Bloomberg Technoz, Jakarta – Proyek strategis nasional (PSN) Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban rupanya masih berprogres saat pemerintah memiliki rencana lain untuk membangun kilang minyak raksasa baru di Indonesia dengan kapasitas olah 1 juta barel per hari (bph), naik dari rencana awal 500.000 bph.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyatakan Pertamina hingga kini masih kukuh bertandem dengan Rosneft Singapore Pte Ltd di proyek GRR atau Kilang Tuban untuk menyelesaikan keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID).

Raksasa migas asal Rusia itu, padahal, tidak kunjung memberikan kepastian investasinya di Tuban. Menurut pemerintah, tersendatnya proses FID Rosneft di proyek GRR merupakan imbas sanksi Barat terhadap sektor energi Negeri Beruang Merah.

Sekretaris Perusahaan KPI Hermansyah Y Nasroen mengakui proses FID Kilang Tuban memang berjalan lambat, bahkan meleset dari target finalisasi yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada November 2024. 

“Saya enggak tahu detailnya seperti apa, [lambat] karena apanya. Akan tetapi, memang sepertinya proses FID-nya yang mungkin agak terlambat gitu ya, karena ini kan memang besar banget [proyeknya],” kata Hermansyah saat ditemui dalam kegiatan media gathering, dikutip Selasa (11/3/2025).