Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menghindari proyek dengan skema pembayaran turnkey. Ini merupakan strategi emiten pelat merah tersebut untuk memperbaiki kondisi keuangan.

Sebagai informasi, turnkey adalah skema pembayaran proyek yang pencairannya baru akan dilakukan saat proyek selesai. Sebelum sampai pada tanggal pencairan, perusahaan konstruksi perlu menalangi pengerjaan proyek terlebih dahulu.

Selain menggunakan kas internal, talangan tersebut umumnya menggunakan pinjaman bank. Dalam kondisi seperti WSKT, hal ini justru akan semakin meningkatkan risiko keuangan.

Sepanjang kuartal I-2023, WSKT memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp4,7 triliun. "Dari nilai ini, 97,78% merupakan proyek non-turnkey payment," ujar SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita, Rabu (18/5/2023).

Sementara, berdasarkan segmentasi proyek, perolehan kontrak didominasi oleh proyek Pemerintah sebesar 63,50%, BUMN & BUMD sebesar 22,68% dan sisanya dari entitas Anak Perusahaan sebesar 13,83%. Hal ini sejalan dengan target Perseroan yang menargetkan pembayaran melalui monthly payment. “Dengan monthly payment, arus kas Waskita berjalan dengan lancar,” jelas Ermy.