Sebagai gambaran, kaos Coldplay official dijual dengan sekitar Rp1,5 juta per potong. Belum lagi Xyloband alias gelang yang bisa berpendar cahaya yang ikonik sekali setiap konser Coldplay di seluruh dunia, juga dilego di harga Rp90.000-an per item. Belum lagi vinyl yang juga dijual sekitar Rp600.000-Rp700.000an ribu per item.
Ini tidak terlalu berbeda dengan konser BlackPink Maret lalu. Harga merchandise konser seperti lightstick dijual seharga Rp850.000, belum lagi merchandise seperti kaos yang dibanderol jutaan rupiah bahkan jepit rambut saja dihargai seperempat juta rupiah.
Asumsikan 50.000 orang penonton konser Coldplay juga berbelanja aksesoris alias merchandise konser, bila satu orang saja menghabiskan minimal Rp1 juta, maka nilai ekonomi yang berputar akan bertambah lagi sedikitnya Rp50 miliar. Kalikan dua, maka nilai ekonomi yang disumbangkan bisa mencapai Rp100 miliar hanya dari penjualan merchandise.
Transportasi dan akomodasi
Membawa mobil saat menonton konser adalah ide buruk. Anda bisa susah pulang karena seluruh jalur sekitar venue dipastikan macet. Bisa-bisa sampai di rumah shubuh.
Beruntung warga ibukota sudah memiliki jalur transportasi publik yang nyaman seperti Commuterline, Transjakarta, Electric Bus, hingga MRT. Bila mau sedikit usaha, transportasi ke venue dengan public transportation cukup mudah mengantar penonton datang maupun pulang konser. Belum ditambah keberadaan ojek online yang dipastikan bakal panen orderan malam itu.
Tapi bila enggan bersusah payah dan membawa mobil adalah ide konyol, tidak sedikit orang yang mungkin menimbang untuk staycation di hotel sekitar kawasan GBK. Ya, hotel-hotel di daerah tengah kota itu mungkin akan ketiban lonjakan rezeki juga.
Lebih-lebih konser Coldplay digelar di tengah pekan, persisnya pada Rabu 15 November. Mungkin banyak penggemar yang sekaligus mengajukan cuti supaya tidak perlu bekerja keesokan hari dengan kondisi masih lelah pasca konser, memanfaatkan waktu hingga akhir pekan untuk berlibur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebut hotel-hotel yang berlokasi di sekitar kawasan Gelor Bung Karno sudah terisi lebih dari 90% pada 15 November 2023. Sementara, untuk reservasi hotel di luar kawasan SUGBK menyebut sudah berada di angka 50% pada periode yang sama.
“Reservasi hotel di area sekitar GBK sudah di atas 90%, dan untuk di luar lingkaran [SUGBK] sudah 40-50% di tanggal tersebut," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring pada Selasa (16/5/2023).
“Tiket konsernya saja terbilang mahal, mereka yang nonton adalah kalangan menengah ke atas. Jadi, hotel yang ludes terjual adalah hotel-hotel berbintang di sekitar SUGBK atau yang akses ke GBK mudah,” ungkap Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono .
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, yakni konser BLACKPINK pada 23 Maret 2023, makin dekat dengan tanggal penyelenggaraan konser kamar hotel yang tersedia makin sedikit. Oleh karena itu, dia menyarankan penonton untuk segera melakukan reservasi agar tak kehabisan kamar hotel.
Ratusan miliar rupiah akan berputar hanya dari satu pagelaran musik. Sandiaga pernah menyebut, kemudahan izin untuk penyelenggaraan konser musik, seni, budaya, olahraga, ataupun kegiatan ekonomi kreatif lainnya berpotensi menciptakan pergerakan ekonomi hingga Rp170 triliun. Untuk tahun ini saja, setidaknya akan ada 3.000 event yang bisa menyumbang kue ekonomi.
Hasil survei IVENDO (Indonesia Event Industry Council) menyebutkan, setelah pandemi Covid-19 melandai, kegiatan event yang dilaksanakan oleh 130 anggota IVENDO menyumbang nilai ekonomi hingga Rp423 miliar. Nilai ekonomi dari kegiatan event itu sejatinya masih relatif masih kecil dibandingkan nilai sebelum pandemi yang menembus Rp164 triliun per tahun.
-- dengan bantuan laporan dari Reza M. Hadyan
(rui/evs)