Logo Bloomberg Technoz

IHSG dan Rupiah Melemah usai Goldman Sachs Beri Update Terbaru

Muhammad Julian Fadli
10 March 2025 17:05

Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan kehilangan 37,78 poin (0,57%) di 6.598,21 pada Senin (10/3/2025). Rupiah juga melemah 0,28% ke posisi Rp16.340/US$ usai Goldman Sachs Group Inc. memangkas rekomendasi pasar saham Indonesia menjadi Marketweight yang dilatarbelakangi kenaikan risiko fiskal.

Pada perdagangan sepanjang hari IHSG bergerak terus melemah sejak pagi, rentang perdagangan terjadi 6.642,97–6.568,12. Data perdagangan memperlihatkan nilai transaksi mencapai Rp9,46 triliun dari sejumlah 19,01 miliar saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi terbilang 1,12 juta kali.

Penutupan IHSG Sesi II pada Senin 10 Maret 2025 (Bloomberg)

Tercatat hanya ada penguatan 226 saham, dan sebanyak-banyaknya 368 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 210 saham stagnan.


Saham-saham barang baku, saham perindustrian, dan saham kesehatan menjadi pemberat IHSG dengan pelemahan mencapai 3,23%, 2,46%, dan 1,82%, disusul oleh pelemahan pada saham properti dengan drop 0,81%. Saham-saham teknologi solid di zona hijau dengan penguatan 5,32%.

Sejumlah saham sektor barang baku yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang jatuh 9,68%, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ambles 8,59% terutama saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) drop 8,51%.