Pada jeda perdagangan Sesi I siang hari, Senin, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 7,82% YtD ke posisi Rp3.760/saham. Bersamaan dengan itu, saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) tertekan 8,27% YtD ke posisi Rp8.875/saham. Saham Bank Mandiri (BMRI) ambles 17,89% YtD ke posisi Rp4.680/saham.
Sementara itu, saham Bank BNI (BBNI) berhasil menguat 2,07% YtD ke posisi Rp4.440/saham. Efek langsung dari aksi jual besar-besaran oleh investor asing terhadap empat saham bank besar RI tersebut.
Yang jelas, secara keseluruhan, emiten perbankan Indonesia (IND Banks) tertinggal jauh dibandingkan dengan rekan-rekannya di regional dalam hal kinerja total return. Sementara bank-bank di Singapura (SG), Malaysia (MY), dan Thailand (TH) mencatat kenaikan luar biasa pada tahun 2024 masing-masing sebesar 44%, 27%, dan 18%, IND Banks justru menjadi satu-satunya pasar yang mengalami penurunan, mencatatkan -3%.
Kinerja saham-saham perbankan ini semakin tertekan pada YtD hingga Kuartal I-2025, ambles mencapai drop 9,2%, menjadikannya yang terlemah di antara keempat negara tersebut.
Melihat hal tersebut, RHB Sekuritas melihat adanya peluang, mencermati saham-saham bank sudah masuk kategori undervalued, terutama saham Bank BRI (saham BBRI).
“Tetap OVERWEIGHT, urutan preferensi kami adalah saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) > Bank Negara Indonesia (BBNI) > Bank Syariah Indonesia (BRIS) > Bank Central Asia (BBCA),” jelas RHB dalam risetnya Menavigasi Volatilitas, Menangkap Peluang Undervalued, Senin. Meskipun volatilitas jangka pendek diperkirakan akan terjadi, prospek jangka panjang tetap positif.
Sebagai salah satu acuan, berikut rekomendasi saham dan juga target harga saham bank berdasarkan konsensus Bloomberg, mengutip data pada Senin 10 Maret 2025,
Rekomendasi dan Target Harga Saham
BBRI
- Buy: 31 Analis
- Hold: 5
- Sell: 1
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp4.930/saham
Terbaru, Achmadi Hangradhika, Analis Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi dan rating Buy pada saham BBRI dengan target harga Rp4.850/saham. Selanjutnya Posmarito Pakpahan, Analis UOB KayHian (Equity) memberikan rekomendasi Buy/ Beli dengan target harga mencapai Rp4.500/saham.
BBNI
- Buy: 31 Analis
- Hold: 4
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp5.763/saham
Terbaru, Weldon Sng, Analis HSBC memberikan rekomendasi Buy/ Beli pada saham BBNI dengan target harga mencapai Rp5.700/saham. Lebih optimis, Jeffrosenberg Chenlim, Analis Maybank Investment Banking Group. memberikan rekomendasi Buy dengan target harga Rp6.100/saham.
BRIS
- Buy: 23 Analis
- Hold: 1
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp3.554/saham
Terbaru, Yap Swie Cu, Analis Yuanta Investment Consulting memberikan rekomendasi Buy pada saham BRIS dengan target harga Rp3.200/saham. Lebih tinggi, Andrey Wijaya, Analis RHB Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp3.500/saham.
BBCA
- Buy: 31 Analis
- Hold: 4
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp11.621/saham
Terbaru, Victor Stefano, Analis BRI Danareksa Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi Buy pada saham BBCA dengan target harga Rp11.900/saham. Selanjutnya Handy Noverdanius, Analis CGS International memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp12.350/saham.
BMRI
- Buy: 33 Analis
- Hold: 4
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp6.950/saham
Terbaru, Weldon Sng, Analis HSBC memberikan rekomendasi Buy pada saham BMRI dengan target harga Rp6.700/saham. Lebih tinggi, Edward Lowis, Analis Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.100/saham.
(fad)





























