Dengan kapasitas maksimal kurang lebih 77.000 penonton, konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno disebut akan menyediakan 50.000 tiket. Nilai ekonomi yang berputar di pagelaran yang akan menjadi puncak ritus pemuja grup band kenamaan itu, tentu saja tidak kecil.
Mengacu pada denah pembagian tempat penonton, ada 11 strata tiket yang akan dibedakan dari lokasi tempat duduk. Bila dirata-rata tiap strata tiket menyediakan 4.500 tiket saja, pendapatan promotor dari penjualan tiket konser Coldplay sedikitnya dapat menyentuh Rp200 miliar.
Asumsikan 50.000 orang penonton konser yang paling ditunggu tahun itu juga berbelanja snack dan aksesoris alias merchandise konser, bila satu orang saja menghabiskan minimal Rp1 juta, maka nilai ekonomi yang berputar akan bertambah lagi sedikitnya Rp50 miliar.
Sebagai gambaran, ketika konser BlackPink digelar di Jakarta pada Maret lalu, harga merchandise konser seperti lightstick dijual seharga Rp850.000, belum lagi merchandise seperti kaos yang dibanderol jutaan rupiah bahkan jepit rambut saja dihargai seperempat juta rupiah.
Biaya transportasi dan akomodasi
Konser Coldplay juga dipastikan berdampak pada kenaikan okupansi hotel di sekitar venue. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyebut hotel-hotel yang berlokasi di sekitar kawasan SUGBK sudah terisi lebih dari 90% pada 15 November 2023. Sementara, untuk reservasi hotel di luar kawasan SUGBK menyebut sudah berada di angka 50% pada periode yang sama.
“Reservasi hotel di area sekitar GBK sudah di atas 90%, dan untuk di luar lingkaran [SUGBK] sudah 40-50% di tanggal tersebut," kata Sandiaga Uno dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring pada Selasa (16/5/2023).
“Tiket konsernya saja terbilang mahal, mereka yang nonton adalah kalangan menengah ke atas. Jadi, hotel yang ludes terjual adalah hotel-hotel berbintang di sekitar SUGBK atau yang akses ke GBK mudah,” ungkap Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono .
Berkaca pada pengalaman sebelumnya, yakni konser BLACKPINK pada 23 Maret 2023, makin dekat dengan tanggal penyelenggaraan konser kamar hotel yang tersedia makin sedikit. Oleh karena itu, dia menyarankan penonton untuk segera melakukan reservasi agar tak kehabisan kamar hotel.
Nilai ekonomi konser dan pertunjukan
Besarnya nilai ekonomi yang berputar dalam bisnis pertunjukan dan konser pada akhirnya mendorong pemerintah semakin serius mendorong kemudahan bisnis pertunjukan dan ekonomi kreatif lain. Misalnya melalui kemudahan izin yang ditargetkan bisa dirilis paling telat 45 hari sebelum acara.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, pernah menyebut, kemudahan izin untuk penyelenggaraan konser musik, seni, budaya, olahraga, ataupun kegiatan ekonomi kreatif lainnya berpotensi menciptakan pergerakan ekonomi hingga Rp170 triliun. Untuk tahun ini saja, setidaknya akan ada 3.000 event yang bisa menyumbang kue ekonomi.
Hasil survei IVENDO (Indonesia Event Industry Council) menyebutkan, setelah pandemi Covid-19 melandai, kegiatan event yang dilaksanakan oleh 130 anggota IVENDO menyumbang nilai ekonomi hingga Rp423 miliar. Nilai ekonomi dari kegiatan event itu sejatinya masih relatif masih kecil dibandingkan nilai sebelum pandemi yang menembus Rp164 triliun per tahun.
Daftar acara konser sepanjang 2023
Ratusan miliar rupiah akan berputar hanya dari satu pagelaran musik. Sepanjang 2023, silih berganti pertunjukan artis kelas dunia dijadwalkan digelar di Indonesia. Setelah BlackPink, girlband asal Korea Selatan yang bahkan menggelar konser sampai dua kali di venue yang sama pada Maret lalu. Atau beberapa boyband senior seperti Westlife dan Blue, keduanya memiliki penggemar yang kini usianya berada di puncak produktivitas, juga sempat menggelar konser awal tahun ini.
Di sisa tahun ini, selain Coldplay, masyarakat pecinta musik dan pemburu hiburan juga menunggu konser musisi legendaris dunia David Foster pada Agustus nanti. Sebelum itu, para K-Pop-ers sudah bersiap menanti kedatangan girlband besar Red Velvet yang dijadwalkan menggelar konser 20 Mei nanti di Tangerang, Banten.
Disusul pagelaran rutin tahunan penikmat musik jazz, Java Jazz yang bakal digelar pada Juni nanti dengan menghadirkan bintang utama MAX dan Stephen Sanchez. Disambung kedatangan The Strokes dan 1975 pada festival musik We The Fest 2023 di GBK, Jakarta. Daftarnya bisa makin panjang bila artis besar lokal turut dimasukkan.
Menyumbang perekonomian negara
Ekonom Societe Generale GSC Pvt Kunal Kundu melihat, Indonesia masih menghadapi tantangan besar tahun ini. "Penciptaan lapangan kerja di Indonesia sejauh ini masih lemah, selain itu penjualan ritel juga masih di bawah level prapandemi, di saat yang sama laju investasi juga mencatat penurunan. Outlook perekonomian global juga mengancam kinerja ekspor RI," tulis analis.
Kedatangan Lebaran 2023 pun belum mampu mendongkrak konsumsi ke level sebelum pandemi. Sejauh ini Indonesia terlihat kehilangan momentum Lebaran 2023 dengan capaian penjualan ritel cuma tumbuh 1% pada April. Penjualan mobil pada April lalu juga anjlok tajam.
Di sisi lain, pada kuartal I lalu, kenaikan nilai belanja masyarakat lebih banyak didorong oleh kenaikan harga ketimbang volume belanja. Ini berbeda dengan 2022 di mana volume belanja yang lebih banyak berperan menaikkan nilai belanja. Artinya, belanja masyarakat sepanjang 2023 ini bisa dibilang lebih sedikit.
Indonesia juga menghadapi ancaman penurunan konsumsi domestik bila melihat potret terkini kondisi upah pekerja di Indonesia. BPS melaporkan tingkat pengangguran menurun pada Maret menjadi 5,45% dengan kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja menjadi 69,3%.
Akan tetapi, "Walaupun kondisi di pasar tenaga kerja Indonesia membaik, tingkat kualitas lapangan kerja yang tersedia semakin mengkhawatirkan akibat naiknya proporsi kegiatan pekerjaan informal menjadi 60,12%. Tersendatnya perbaikan kualitas lapangan kerja dapat berdampak negatif terhadap konsumsi domestik karena upah dan jam kerja di sektor informal cenderung lebih rendah daripada di sektor formal," imbuh Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas.
Hasil survei Bloomberg terhadap 39 ekonom pada 5-10 Mei lalu memperkirakan Indonesia akan mencatat pertumbuhan sebesar 4,8% pada kuartal II-2023 nanti. Adapun ekonom Bank Mandiri memperkirakan Indonesia masih akan mampu membukukan pertumbuhan 5,07% pada kuartal II di tengah tekanan perlambatan ekonomi global.
“Sepanjang tahun ini Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,04%,” kata Dian Ayu Yustina, Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Mandiri.
Dari sini menjadi wajar bila harapan terhadap kebangkitan konsumsi masyarakat menjadi besar agar perekonomian Indonesia yang mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan bisa tetap tangguh sepanjang tahun.
Jadi, bagi penggemar Coldplay yang sudah bersiap war ticket, penting untuk mencatat, perebutan tiket hari ini adalah awal dari sesuatu lebih besar yaitu bagian dari misi adiluhung: ikut menyumbang kue perekonomian negara. Selamat berburu tiket!
-- dengan bantuan laporan Reza M. Hadyan
(rui/evs)