Bloomberg Technoz, Jakarta - Pekan ini kalender ekonomi akan fokus pada beberapa rilis data penting dari Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada prospek kebijakan bunga acuan Federal Reserve, setelah pekan lalu ada berbagai data yang menguatkan ekspektasi pemangkasan lebih banyak.

Badan statistik AS akan mengumumkan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Produsen (PPI) yang akan menjadi data inflasi terakhir sebelum Gubernur Jerome Powell dan kolega menggelar pertemuan komite (FOMC) pekan depan. 

Inflasi CPI Amerika bulan Februari akan menjadi data harga pertama setelah Presiden Donald Trump menjabat penuh pasca dilantik pada akhir Januari. Konsensus pasar sejauh ini memperkirakan inflasi CPI Amerika bulan lalu sebesar 0,3% month-on-month (mom), lebih kecil dibanding Januari 0,5%.

Sementara secara tahunan, inflasi CPI diprediksi sebesar 2,9% year-on-year (yoy) dari 3% pada bulan sebelumnya. Inflasi inti AS bulan lalu diperkirakan melambat jadi 0,3% dari 0,4% mom dan 3,2% yoy dari 3,3% pada bulan sebelumnya.

Sebelum data tersebut dirilis, ada rilis data lowongan pekerjaan di AS, JOLTS Job Openings, edisi Januari, yang diperkirakan angkanya lebih besar dibandingkan bulan Desember.