Bloomberg Technoz, Jakarta - Ukraina tengah mencari pasokan senjata tambahan untuk mempersiapkan serangan balasan guna merebut kembali wilayah mereka yang diduduki oleh pasukan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah melakukan kunjungan ke Prancis, Jerman, dan Inggris dalam beberapa hari terakhir. Turnya ke ibu kota negara-negara di Eropa itu adalah untuk membahas pasokan senjata dan berbicara dengan anggota NATO tentang masa depan negaranya dalam aliansi itu yang mereka harap akan rampung pada Juli, ketika aliansi itu bertemu di Vilnius, Lituania.
Dari tur itu, setidaknya Zelenskiy berhasil mengantongi komitmen dari beberapa negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Minggu (14/05/2023) lalu bahwa negaranya akan terus memberikan dukungan politik, keuangan, kemanusiaan, dan militer untuk Ukraina selama diperlukan.
Dalam beberapa minggu mendatang, Prancis akan melatih dan melengkapi beberapa batalion Ukraina dengan puluhan kendaraan lapis baja dan tank ringan, termasuk AMX-10RC. Prancis juga akan membantu mendukung kebutuhan pertahanan udara Ukraina untuk melindungi penduduknya dari serangan Rusia.
Saat dikunjungi Zelenskiy di hari yang sama, Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji bahwa Jerman akan terus mendukung pemerintah di Kyiv dengan bantuan militer dan lainnya selama diperlukan.
Pertemuan Scholz dan Zelenskiy itu terjadi sehari setelah pemerintah Jerman mengumumkan paket bantuan terbesarnya untuk angkatan bersenjata Ukraina, senilai hampir US$3 miliar, termasuk artileri, tank, dan sistem anti-pesawat, yang akan dikirimkan selama beberapa minggu dan bulan mendatang.
Bantuan Jerman itu diumumkan beberapa hari setelah Inggris mengumumkan akan memberikan rudal jelajah Storm Shadow jarak jauh ke Ukraina.
"Kami berharap perang akan segera berakhir," kata Scholz, seraya menekankan bahwa Jerman adalah pendukung terbesar kedua Ukraina setelah AS.
Adapun di Inggris, Zelenskiy telah mengantongi komitmen Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk menggalang dukungan dari koalisi negara-negara untuk mengirim bantuan armada jet tempur buatan Barat kepada Ukraina.
Sunak juga berkomitmen untuk memberi Ukraina lebih banyak drone serang dan sistem pertahanan udara. Kantor Sunak, Downing Street mengatakan Inggris akan kirim ratusan rudal pertahanan udara dan sistem udara tak berawak, termasuk ratusan drone serang baru dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer.
Sistem itu akan dikirim ke pasukan Ukraina dalam beberapa bulan mendatang.
“Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional untuk bertahan melawan rentetan serangan tanpa henti dan membabi buta, yang telah menjadi kenyataan sehari-hari mereka selama lebih dari setahun,” kata Sunak.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Inggis Ben Wallace mengatakan pihaknya menyediakan rudal jelajah Storm Shadow untuk Ukraina. Senjata canggih yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis itu, dapat menyerang target sejauh 250 kilometer. Ini merupakan rudal dengan jarak terjauh yang disediakan untuk Ukraina oleh sekutu Barat.
(bbn)