Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengabarkan situasi penanganan bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Sukabumi, Kota/Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan wilayah Kab. Sukabumi, dengan titik sebaran longsor terjadi pada 30 desa di 22 kecamatan. Hingga Jumat (7/3/2025) petang, lanjut Suharyanto, korban bencana di Kab. Sukabumi yang mengungsi terhitung 229 jiwa atau 125 kepala keluarga (KK).

Warga yang meninggal dunia tiga orang dan lima diantaranya masih dilaporkan hilang. Bencana ini juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan rumah warga. 

“Hingga kini pemerintah daerah terus melakukan upaya tanggap darurat. Pencarian dan pertolongan masih dilakukan tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas [Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan],” dikutip dari keterangan resmi BNPB.

BNPB menambahkan bahwa jumlah warga Kota Bekasi yang mengungsi sementara tercatat 284 orang, tersebar di titik-titik pengungsian; Gudang BNPB Jatiasih, Lengkak dan GPM, Gedung PGRI Bekasi Selatan. Masih terdapat satu orang dilaporkan hilang dengan identitas Apto (44 tahun) hingga Sabtu (8/3/2025) siang.

Seorang anak membersihkan lumpur sisa banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Banjir di Kabupaten Bekasi mencapai tinggi antara 10–60 cm tersebar di beberapa wilayah seperti Kecamatan Babelan dan Kecamatan Kedung Waringin.

Suharyanto menyatakan terus melakukan upaya percepatan penanganan darurat banjir di Bekasi berupa penyedotan dengan pompa. Hal ini mutlak dilakukan karena lokasi perumahan yang lebih rendah dari jalan utama dan saluran air masih mengalami kendala, terang dia saat meninjau banjir di Desa Satria Jaya, Tambun Utara.

Banjir Bekasi terjadi sejak Selasa namun kini berangsur surut. Genangan menyisakan air setinggi 30 cm, salahs atunya di bagian depan gapura perumahan Sahara Indah Permai 3.

Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur juga terjadi banjir setinggi beragam antara 40—100 cm.  Banjir pada hari Jumat dipicu adanya hujan deras dan banjir kiriman dari daerah Utara Pegantenan, Palengan, dan Pakong.

“Akibat banjir, 77 unit rumah warga terdampak. Hingga hari ini, BPBD Kabupaten Pamekasan masih melakukan pendataan kerugian materil akibat peristiwa banjir. BPBD setempat juga tetap berada di lokasi guna mengevakuasi warga apabila dibutuhkan,” dilansir dari rilis resmi.

Banjir Wilayah Pamekasan (Dok BPBD Kabupaten Pamekasan)

Pada dua desa, tepatnya Padang Bidu dan Desa Pagar Jati. Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan juga terdampak musibah banjir pada Jumat dini hari. Efek curah hujan deras  debit air di Sungai Benakat dan Sungai Lematang meluap.

Meski demikian belum ada laporan warga yang mengungsi. Sementara itu genangan telah mencapai 100 cm di wilayah yang dihuni 1.174 KK (700 kk di Desa Padang Bidu dan 474 kk di Desa Pagar Jati), berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Muara Enim.

Evakuasi warga terdampak banjir yang melanda Kabupaten Muara Enim,Sumatera Selatan, Senin (3/3/2025). (BPBD Muara Enim)

Di Riau 4.857 orang terdampak banjir, tepatnya berada di Kecamatan Siak, Kabupaten Kampar. Tersebar di tiga desa, Lubuk Siam sebanyak 1.797 jiwa, Buluh Cina 2.076 jiwa, dan Tanjung Balam sebanyak 984 jiwa. Hingga Jumat lalu genangan banjir masih setinggi 90 cm. 

Banjir setinggi 70 cm juga terjadi di Kabupaten Pelalawan pada Jumat lalu dengan korban terdampak sebanyak 3.316 jiwa dimana 860 unit rumah warga terendam. Paling parah terjadi di Desa Langgam, Kecamatan Langgam sebanyak 490 rumah. Fasilitas umum terdampak diantaranya tiga sekolah, satu lapangan olahraga, 9 fasus.

(ibn/wep)

No more pages