Saat Hilirisasi Nikel Dipacu, Pasar Baterai EV Kian Tak Menentu
Redaksi
08 March 2025 20:00

Bloomberg Technoz, Jakarta – Permintaan produk hilirisasi yang dihasilkan smelter nikel di Indonesia dinilai rawan meredup, seiring dengan pergeseran tren baterai serta lesunya ekspansi industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) global.
Dalam kaitan itu, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Muhammad Habib mengatakan, pada dasarnya, permintaan dunia terhadap komoditas selalu bersifat time sensitive atau bisa lekang oleh waktu.
“It’s just a matter of time, menurut saya. Misalnya, ketika nanti substitusi terhadap nikel ditemukan, teknologi baterai akan mengalami pergeseran tren. Global demand itu ada batas waktunya,” ujarnya saat dihubungi, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Dia menggambarkan saat ini gaung transisi dunia menuju penggunaan EV sedikit meredup, di tengah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kurang berpihak pada teknologi berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Orientasi Trump tersebut kembali menghidupkan geliat industri otomotif berbasis pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).