Logo Bloomberg Technoz

Perang Dagang AS-China, Awas Efek Dominonya ke Smelter Nikel RI

Redaksi
08 March 2025 17:00

Nikel matte cair di tungku smelter./Bloomberg-Cole Burston
Nikel matte cair di tungku smelter./Bloomberg-Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta – Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang kian memanas dinilai bakal berdampak pada industri smelter nikel pirometalurgi—atau yang berbasis teknologi rotary kiln-electric furnace (RKEF) — di Tanah Air, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam kaita initu, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Muhammad Habib menyoroti dua hal yang menjadi faktor pendorong perlambatan permintaan produk yang dihasilkan smelter nikel pirometalurgi—yang menghasilkan bahan aku baja nirkarat — di Indonesia.

Pertama, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif untuk baja dan aluminium dari seluruh negara, khususnya China. Sementara itu, smelter RKEF megolah nikel saprolit untuk menghasilkan barang setengah jadi yang dibutuhkan industri baja China.

“Bagaimanapun ada korelasinya secara langsung atau tidak langsung dengan kebijakan Trump juga. Misalnya China escalate, de-escalate, produk stainless steel-nya berimplikasi kepada permintaan produksi nikel [Indonesia] yang melalui smelter-smelter ini,” kata Habib saat dihubungi, Sabtu (8/3/2025). 

Smelter nikel./Bloomberg- Cole Burston

Di sisi lain, smelter di Indonesia tersebut dinilai terlalu bergantung pada serapan pasar China, sedangkan raksasa Asia Timur itu tengah mengalami perlambatan ekonomi.