Logo Bloomberg Technoz

Alat Deteksi Dirusak Warga, BMKG Setop Monitoring Gempa Nabire

Dinda Decembria
07 March 2025 20:20

Ilustrasi gempa. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi gempa. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kasus terbaru perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami terjadi di Kecamatan Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pada 9 Februari 2025 berupa pemotongan Antenna Modem, 1 Maret 2025 berupa pemotongan Kabel Antenna GPS dan 6 Maret 2025 berupa pemotongan Kabel Panel Surya. Pelaku juga berupaya membongkar kayu penutup shelter peralatan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). 

"BMKG terpaksa mencabut seluruh peralatan, termasuk sensor, digitizer, dan peralatan komunikasi, untuk menghindari kerugian lebih besar. Sehingga operasional monitoring gempa dihentikan," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3).

BMKG mencatat sejak 2015 setidaknya telah terjadi sebanyak 13 kali kasus pencurian dan perusakan terhadap peralatan monitoring gempa dan peringatan dini tsunami yang dikelola BMKG. Daryono mengatakan padahal wilayah Nabire secara tektonik merupakan daerah sangat rawan gempa karena berada di jalur patahan aktif Sesar Wapoga. 

Berdasarkan laporan Pusat Gempa Nasional (Pusgen, 2017), Sesar Wapoga di Nabire bukanlah sesar mikro, melainkan sesar regional yang dapat memicu gempa besar hingga mencapai magnitudo Mw7,9.