Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Devisa Tergerus, Peluang BI Rate Turun Mungkin Pupus

Redaksi
07 March 2025 15:35

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai cadangan devisa yang anjlok pada Februari, penurunan terbesar sejak April 2024 silam, terjadi ketika rupiah menghadapi tantangan terburuknya hingga menyentuh level terlemah sejak krisis moneter 1998 silam.

Kini, dengan nilai rupiah masih rentan oleh tekanan baik dari eksternal maupun domestik, penurunan cadangan devisa yang signifikan pada Februari mungkin akan kian membatasi ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali memangkas bunga acuan dalam pertemuan bulan ini. 

Rupiah masih bisa sewaktu-waktu tergulung lagi gejolak pasar dan potensial memperbarui rekor terlemah sepanjang masa di tengah arus jual pemodal asing yang mungkin akan kembali besar.

Selain itu, jelang dimulainya musim pembagian dividen pada dalam beberapa pekan ke depan sampai April nanti, biasanya lonjakan permintaan dolar AS meningkat sehingga potensial menekan rupiah kembali melemah.

Bank Indonesia melaporkan, posisi cadangan devisa RI pada akhir Februari tergerus turun US$ 1,6 miliar menjadi US$ 154,5 miliar. Penurunan cadev pada Februari menjadi yang terbesar sejak April 2024. Ketika itu cadev anjlok sampai US$ 4,2 miliar dalam sebulan saja.