Mandatori B50 pada 2026 Bisa Tekan Ekspor CPO RI, Malaysia Waswas
Redaksi
07 March 2025 10:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan rencana Indonesia mengimplementasikan mandatori biodiesel B50 pada 2026 membuat Malaysia khawatir akan keberlangsungan pasok minyak sawit global.
Katua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan pada saat mandatori biodiesel B40 diterapkan tahun ini saja, ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia diproyeksikan berkurang hingga 2 juta ton menjadi sekitar 27 juta ton per tahun.
“Bagaimana nanti kalau misalnya dialihkan ke B50? Sudah pasti akan turun lagi. Kemarin saja Malaysia sudah khawatir bahwa ini bisa mengacaukan [pasar] minyak nabati dunia, termasuk minyak sawit. Apalagi jika dinaikkan jadi B50,” kata Eddy di sela agenda buka bersama Gapki, dikutip Jumat (7/3/2025).

Jika tidak ada kenaikan produk minyak sawit di dalam negeri, lanjutnya, tidak hanya kinerja ekspor CPO dan derivatifnya yang akan terganggu saat mandatori B50 diimplementasikan tahun depan; tetapi pasok minyak sawit untuk kebutuhan pangan—seperti minyak goreng — juga akan turun.
Memitigasi risiko tersebut, Eddy mengatakan sudah memberi masukan kepada pemerintah untuk tidak gegabah dalam mengimplementasikan B50.