Logo Bloomberg Technoz

Direktur Keuangan Adani, Jugeshinder Singh, menyebut laporan Hindenburg adalah kejahatan karena ada kesalahan informasi. Singh juga menegaskan, tuduhan Hindenburg tidak mendasar dan mendiskreditkan Adani. 

Laporan Hindenburg teoat dirilis pada hari yang sama dengan penjualan key share Adani Enterprises, yang bertujuan untuk menarik investor. “Laporan itu dirilis jelas untuk merusak rencana penjualan saham,” kata Singh. 

Akibatnya, saham perusahaan-perusahaan flagship Adani mengalami penurunan antara lain  Adani Enterprises turun 1,5%, ACC Ltd dan Ambuja Cements turun 7%. Penurunan terbesar dialami Adani Transmission Ltd. yaitu 9%.

Harga 10 saham yang dimiliki Adani juga ikut merosot, termasuk perusahaan produsen semen dan media New Delhi Television Ltd. turun sekitar US$ 12 miliar setara Rp 179,4 triliun pada Rabu (25/1/2023). Meski demikian, perusahaan-perusahaan di Grup Adani tetap mengalami pertumbuhan lebih dari US$ 50 miliar atau Rp 749,07 triliun dalam setahun terakhir. 

Sementara itu, obligasi dolar yang diterbitkan Adani Ports dan Special Economic Zone Ltd. mengalami penurunan terbesar sejak diterbitkan tahun 2021 sebesar 7 sen menjadi 71,5 sen dolar.  

Hindenburg sendiri dikenal atas laporan-laporannya terhadap perusahaan industri kendaraan, salah satunya bahkan berperan menjatuhkan pendiri Nikola yang disebut Hindenburg dibangun atas dasar kebohongan.

Pendiri Nikola, Trevor Milton, akhirnya mengundurkan diri. Trevor ditetapkan bersalah atas penipuan sekuritas. Clover Health dan Lordstown Motor menjadi dua target terbaru Hindenburg. 

“Rekam jejak mereka kuat, tuduhan terhadap Nikola ini menyebabkan penurunan harga saham sebesar 40%. Jika tuduhan itu benar dapat menyebabkan pengawasan lebih dalam pada regulasi mengingat kepentingan sistemik Adani Group,” kata Nitin Chanduka, Analis Bloomberg Intellegence. 

Di sisi lain, Gautam Adani meningkatkan citranya di kancah internasional dan gencar melakukan ekspansi bisnis baru, termasuk ke sektor semen dan media. Rencana ekspansi usaha Adani sejalan dengan target pembangunan dan ekonomi India. Adani memiliki kedekatan hubungan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Tahun lalu, peringkat Adani juga meningkat dalam Bloomberg Billionaire Index melewati Bill Gates dan Warren Buffet dengan total kekayaan sebesar US$ 118,9 miliar atau Rp 1.781 triliun. Raihan ini menempatkan Adani sebagai orang terkaya keempat di dunia. 

Tuduhan Baru 

Menurut analis Brian Freitas, dengan banyaknya tuduhan dari Hindenburg terhadap Adani, termasuk valuasi berlebih dan monopoli kepemilikan oleh para investor dari Mauritius di perusahaannya, sejumlah rincian informasi yang didapat dari daftar Mauritius telah dipublikasikan. 

“Informasi ini tidak hanya menyoroti Adani Group tapi juga tata kelola perusahaan di India. Meskipun demikian, laporan tersebut tidak akan berdampak pada perusahaan karena mereka telah memastikan akan ada permintaan yang cukup untuk menutupi hal tersebut,” kata Freitas. 

Pergerakan saham Adani vs indeks saham India (Dok Bloomberg)

Pihak Hindenburg mengungkapkan telah melakukan short position pada perusahaan-perusahaan Adani melalui obligasi yang diperdagangkan di AS dan instrumen derivatif yang tidak diperdagangkan di India.  Selain itu, Hindenburg menyampaikan sejumlah temuan utama terhadap Adani, antara lain: 

  • Temuan 38 perusahaan cangkang Mauritius yang dikontrol oleh adik Adani, yaitu Vinod Adani atau rekan-rekan terdekatnya, serta sejumlah entitas yang dikontrol Adani dalam suaka pajak lainnya. Jaringan perusahaan cangkang tersebut diduga digunakan untuk manipulasi pendapatan. 

  • Adani Group telah menjadi fokus dalam empat investigasi besar pemerintah terkait dengan tuduhan penipuan.

  • Audit terhadap Adani Enterprises dan Adani Total Gas Ltd. diduga dilakukan oleh perusahaan kecil yang tidak memiliki website, hanya terdiri dari empat partner dan 11 karyawan, serta baru pernah mengaudit satu perusahaan terdaftar. Auditor tersebut diduga tidak mampu melakukan proses audit yang kompleks padahal Adani memilik 156 anak perusahaan dan banyak joint venture.

Perusahaan-perusahaan Adani memiliki rasio price-to-earnings jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di India dan seluruh dunia, termasuk Reliance milik Mukesh Ambani yang merupakan orang terkaya di Asia sebelum Adani. Perlambatan bull run juga mulai terlihat dengan sebagian besar saham Adani Group juga menurun di awal tahun bahkan sebelum Hindenburg merilis laporannya. 

Para investor dan analis telah menunjukkan kekhawatiran terhadap tingginya utang dalam unit-unit usaha Adani Group. Utang pada enam perusahaan Adani, yaitu Adani Enterprises, Adani Green Energy, Adani Ports, Adani Power Ltd., Adani Total Gas, dan Adani Transmission tercatat sebesar US$ 23 miliar atau Rp 344,53 triliun per akhir Maret 2022. 

“Meskipun Anda tidak percaya terhadap temuan investigasi kami dan yakin pada kondisi finansial Adani Group, tujuh perusahaan Adani mengalami penurunan 85% secara fundamental karena valuasi yang sangat tinggi,” ungkap Hindenburg dalam laporan. 

(bbn)

No more pages