Logo Bloomberg Technoz

BNM dalam pernyataannya pada Kamis menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil pada 2025, dengan permintaan domestik sebagai pendorong utama. Peningkatan lapangan kerja dan kenaikan upah diperkirakan akan menopang konsumsi masyarakat, sementara investasi akan terdorong oleh proyek-proyek sektor publik dan swasta.

Di sisi inflasi, bank sentral memperkirakan kenaikan harga akan tetap terkendali, dengan tren harga komoditas global yang cenderung menurun.

Pemerintah Malaysia memperkirakan inflasi rata-rata berada di kisaran 2% hingga 3,5% pada 2025, meningkat dari 1,8% pada tahun sebelumnya. Kisaran yang cukup lebar ini mempertimbangkan potensi lonjakan harga akibat rencana Malaysia mengurangi subsidi bahan bakar untuk jenis bensin paling populer di negara itu pada pertengahan tahun.

Ringgit diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan berpotensi mengalami "volatilitas tinggi," menurut BNM. "Penyempitan perbedaan suku bunga antara Malaysia dan negara-negara maju akan berdampak positif bagi ringgit," kata bank sentral dalam pernyataannya.

Tahun lalu, ringgit menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di antara negara-negara berkembang, setelah BNM mendorong perusahaan-perusahaan untuk memulangkan pendapatan luar negeri guna memperkuat nilai tukar mata uang.

Komite kebijakan moneter BNM menegaskan akan terus memonitor perkembangan ekonomi dan inflasi guna menentukan langkah kebijakan selanjutnya.

(bbn)

No more pages