Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, konsep ini bukan hal yang baru pertama kalinya muncul. Xiaomi sempat mencoba pendekatan serupa lewat 12S Ultra pada 2022. Namun, seperti kebanyakan konsep, perangkat ini lebih sebagai ajang unjuk inovasi daripada produk yang siap dijual di pasaran.

Xiaomi perkenalkan hp smartphone moduler dengan ekstra lensa. (Dok: X.com/@Xiaomi)

Sementara itu, Xiaomi melalui Modular Optical System-nya juga membawa konsep kamera modular dengan lensa eksternal di MWC 2025. Namun, alih-alih dudukan lensa klasik, Xiaomi menggunakan sistem magnet Qi2, mirip MagSafe di iPhone, untuk memasang lensa ke Xiaomi 15 yang telah dimodifikasi.

Keunggulan utama konsep ini adalah pemrosesan gambar tetap dilakukan oleh ISP ponsel, sehingga hasilnya tetap mengandalkan algoritma pencitraan Xiaomi. Konektivitasnya mengandalkan teknologi LaserLink dengan transfer data super cepat 10 Gbps.

Lensa modular ini punya sensor Light Fusion X Micro Four Thirds 100MP—bahkan lebih besar dari sensor 1 inci yang dipakai di flagship Android. Lensa 35mm-nya memiliki aperture variabel f/1.4 hingga f/11, serta manual focus ring untuk pengalaman fotografi lebih profesional.

Sayangnya, pemasangan lensa cukup tricky, dan bobotnya (sekitar 100 gram) membuat keseimbangan ponsel agak sulit dipegang tanpa casing. Selain itu, karena lensa menonjol, sebagian kecil tampilan kamera ultrawide bisa tertutup.

Realme Ultra. (Dok: realme indonesia)

Berbeda dengan Realme yang menggandeng Leica, Xiaomi mengembangkan seluruh modul ini secara in-house. Namun, mereka tak menutup kemungkinan untuk kolaborasi dengan Leica jika konsep ini masuk tahap produksi massal.

(wep)

No more pages