Adapun sejumlah hasil menunjukkan partai pro-demokrasi mendominasi hasil pemilihan. Dengan 99% suara yang telah dihitung, partai Move Forward dan Pheu Thai bersama-sama diproyeksikan memenangkan 287 dari 500 kursi parlemen.
Khoon Goh, Head of Asia Research di Australia dan New Zealand Banking Group Ltd. di Singapura memaparkan, nilai mata uang Baht Thailand akan menguat dalam beberapa minggu ke depan setelah masa pemilihan. Bersamaan dengan hasil pemilu yang sesuai ekspektasi pasar dan rilisnya data ekonomi yang ekspansif.
Bergeser ke pasar keuangan lainnya, indeks utama saham Thailand, Index SET Benchmark drop mencapai 7,7% sejak awal tahun, atau beberapa bulan menjelang pemilu pada Mei ini. Adapun salah satu katalis yang mempengaruhinya ialah capital outflow yang terjadi pada indeks utama saham Thailand tersebut.
Hingga perdagangan Selasa (16/5/2023) atau masa setelah pemilu, indeks utama saham Thailand masih melanjutkan tren koreksi dengan mencatatkan minus 1,2% secara harian. Dengan kehilangan 19 poin, dan menetap pada level 1.541,88.
Selain itu, pada April kemarin, sejumlah dana asing telah meninggalkan pasar obligasi Thailand jelang pemilu. Dana asing tercatat keluar mencapai US$750 juta (Sekitar Rp11,14 triliun) di pasar obligasi Thailand.
Menariknya, saat kepemilikan pada pasar obligasi Thailand dikurangi, investor asing biasanya menambah kepemilikan di obligasi Indonesia, dan Malaysia dalam jangka waktu yang sama. Ini menjadi indikasi bahwa arus modal keluar bukan disebabkan sentimen eksternal.
"Investor juga akan fokus pada hasil dari pembicaraan koalisi, serta bagaimana proposal kebijakan spesifik akan bermain dalam pembicaraan tersebut," papar Tim Ekonom dan Strategi Morgan Stanley, Min Dai seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Para pelaku pasar keuangan telah menekankan ekspektasi, dan harapan mereka pada pemilu untuk memulihkan indeks utama saham Thailand, yang tengah terjadi koreksi terburuk di Asia tahun ini imbas dari kekhawatiran kondisi politik di Thailand.
-- dengan asistensi Marcus Wong dari Bloomberg News
(fad/aji)