Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom DBS Group Research memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 hanya akan berada di level 5,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka itu sedikit lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan 5,03% (yoy) pada 2024. Namun, lebih rendah dibandingkan target 5,2% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. 

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao melandasi proyeksinya pada beberapa hal. Pertama, efisiensi anggaran cenderung memberikan dorongan fiskal yang negatif, mengurangi kepercayaan, dan menunda partisipasi pemain sektor swasta atas kelangsungan proyek.

Kebijakan efisiensi anggaran Rp306,69 triliun ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

"Kedua, lonjakan aktivitas terkait pemilu pada paruh pertama 2024 membuat pertumbuhan ekonomi sulit dibandingkan," ujar Rao dalam siaran pers, Rabu (5/3/2025).

Sementara itu, perdagangan barang diproyeksikan akan menghadapi surplus yang lebih sempit karena moderasi pertumbuhan di negara lain.