Logo Bloomberg Technoz

RI Mau Bikin Kilang Raksasa Dekat Singapura, Kenapa Tak di Tuban?

Mis Fransiska Dewi
05 March 2025 12:20

Kilang PT Pertamina Balongan di Indramayu, Indonesia. Fotografer: Dimas Ardian/Bloomberg
Kilang PT Pertamina Balongan di Indramayu, Indonesia. Fotografer: Dimas Ardian/Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) menilai kilang minyak berkapasitas 500.000 barel per hari (bph)—yang rencananya akan dibangun pemerintah — seharusnya berlokasi di Tuban, Jawa Timur alih-alih di Pulau Nipa, Kepulauan RIau yang berbatasan dengan Singapura.

Apalagi, pemerintah tengah berproses menyelesaikan keputusan investasi akhir atau final investment decision (FID) dengan Rosneft Singapore Pte Ltd dalam proyek proyek strategis nasional (PSN) Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban. Namun, proyek tersebut tak kunjung mendapat kepastian.

“Karena kebutuhan [minyak] kita luar biasa, 1,6 juta barel per hari ya, kita produksi cuma setengahnya. Kalau kita mau bangun [kilang dengan] pabrik petrokimia atau berkolaborasi dengan plant yang sudah ada, itu kan Jawa lebih strategis. Tuban ini sangat strategis. Makanya, Rosneft itu mungkin suka juga ya [lokasi di Tuban],” kata Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal saat dihubungi, Rabu (5/3/2025). 

Grass root refinery (GRR) Tuban./dok. PT Pertamina Rosneft

Menurutnya, kemungkinan pemerintah mempertimbangkan hal lain seperti aspek nonteknis terkait dengan pembebasan lahan, sehingga membangun kilang baru di Pulau Nipa dirasa akan lebih mudah dibandingkan dengan di Tuban. 

“Kalau Pulau Nipa sudah ready ya bagus. Namun, di satu sisi kan Tuban sebenarnya juga sudah bisa dilakukan, di Tuban mungkin masih ada terganjal dengan investor, karena Rosneft masih belum kasih kabar, sedangkan kita sudah terikat dengan kontrak," terang Moshe.