Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan, Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Pratikno juga memastikan operasi modifikasi cuaca akan berlangsung sepanjang periode prediksi BMKG. Meski belum pasti, operasi tersebut bisa dilakukan hingga pekan kedua Maret 2025.
“Jadi menurut perkiraan BMKG, jadi itu sampai awal minggu kedua [Maret 2025] situasinya masih hujan diperkirakan lebat. Karena itu kita akan coba turunkan kurangi,” kata Pratikno.
Berdasarkan data BMKG, pada pekan awal Maret akan terjadi curah hujan yang tinggi diakibatkan gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin yang aktif. Fenomena tersebut terjadi di sebagian wilayah Pulau Sumatera, sisi Barat Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Maluku Utara, dan Kepulauan Papua.
(azr/frg)