Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat sesuai perkiraan di tengah tren penurunan indeks dolar Amerika Serikat (AS) ke level terendah tiga bulan.
Rupiah spot dibuka menguat 0,15% di level Rp16.420/US$ dan kini bergerak makin menguat menyentuh Rp16.415/US$.
Penguatan rupiah mengikut tren di kawasan Asia. Peso memimpin penguatan 0,33%, ringgit 0,31%, baht 0,28%, disusul oleh won Korea 0,21%, rupiah 0,16% lalu dolar Taiwan 0,15%.
Sedangkan yuan offshore masih melemah 0,21%, dolar Singapura 0,11%, yen Jepang 0,08%, dolar Hong Kong 0,02% dan yuan renminbi 0,01%.
Penguatan rupiah terjadi ketika indeks saham berbalik rebound pagi ini dengan kenaikan lebih dari 1% pada awal transaksi. Sementara harga obligasi kebanyakan tertekan, terindikasi dari kenaikan imbal hasil mengikuti tren di pasar global setelah US Treasury tadi malam juga naik imbal hasilnya.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju Rp16.400/US$ yang makin potensial ke MA-50 nya, merupakan resistance terdekat sebelum break resistance selanjutnya dengan target Rp16.380/US$ sampai dengan Rp16.350/US$.
Apabila kembali berhasil break resistance tersebut, rupiah berpotensi menguat lanjutan dengan menuju level Rp16.300/US$ sebagai resistance potensialnya.
Jika nilai rupiah terjadi pelemahan, support menarik dicermati pada level Rp16.470/US$ dan selanjutnya Rp16.500/US$. Adapun support terkuat ada di level Rp16.550/US$.

Penguatan rupiah hari ini juga berlangsung di tengah perdagangan global yang masih dipenuhi ketidakpastian.
Kenaikan tensi politik dagang akibat berbagai kebijakan tarif AS, berbalas dengan penerapan tarif China dan Kanada yang dikenakan pada produk dari Negeri Paman Sam. Sedangkan Meksiko bersiap mengumumkan kebijakan balasan terhadap AS pada akhir pekan ini.
Di sisi lain, pasar juga mencermati gelagat AS akan mengendurkan kebijakan tarif mereka ke beberapa negara tersebut.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick memberi sinyal, Pemerintahan Donald Trump mungkin akan mencabut beberapa tarif yang memicu aksi jual global di pasar.
Lutnick bilang bahwa AS bisa mengumumkan keringanan tarif pada barang-barang Meksiko dan Kanada yang tercakup dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara secepatnya pada Rabu (5/3/2025).
Ia menambahkan, tarif mungkin akan mendarat "di suatu tempat di tengah-tengah," di mana Trump "bergerak bersama Kanada dan Meksiko, tetapi tidak sepenuhnya."
Indeks dolar AS pagi ini dibuka turun di level 105,61 setelah kemarin juga melemah hampir 1%. Kini indeks dolar bergerak di level terlemah setidaknya sejak Desember silam.
(rui)