Potensi penguatan rupiah hari ini bahkan masih terbuka di tengah perdagangan global masih dipenuhi ketidakpastian. Kenaikan tensi politik dagang akibat berbagai kebijakan tarif AS, berbalas dengan penerapan tarif China dan Kanada yang dikenakan pada produk dari Negeri Paman Sam. Sedangkan Meksiko bersiap mengumumkan kebijakan balasan terhadap AS pada akhir pekan ini.
Di sisi lain, pasar juga mencermati adanya gelagat AS akan mengendurkan kebijakan tarif mereka ke beberapa negara tersebut. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick memberi sinyal, Pemerintahan Donald Trump mungkin akan mencabut beberapa tarif yang memicu aksi jual global di pasar.
Lutnick mengatakan kepada Fox Business bahwa AS bisa mengumumkan keringanan tarif pada barang-barang Meksiko dan Kanada yang tercakup dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara secepatnya pada Rabu (5/3/2025).
Ia menambahkan, tarif mungkin akan mendarat "di suatu tempat di tengah-tengah," di mana Trump "bergerak bersama Kanada dan Meksiko, tetapi tidak sepenuhnya."
Prospek bunga The Fed
Di sisi lain, pelemahan dolar AS ketika perang dagang memanas, ditengarai juga karena ekspektasi akan prospek bunga acuan Federal Reserve, bank sentral AS, ke depan.
Ekonomi AS menunjukkan gejala pelemahan bila melihat capaian penjualan kendaraan ringan di bawah ekspektasi pasar, juga perkembangan aktivitas manufaktur. Prediksi kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2025 yang lebih buruk dari The Fed Atlanta juga membuat ekspektasi pada penurunan bunga acuan hingga tiga kali tahun ini, menguat.
Namun, kebimbangan pasar mungkin akan kembali muncul menyusul pernyataan yang agak hawkish dari pejabat The Fed.
Gubernur The Fed New York John Williams mengatakan bahwa ia memperkirakan tarif akan berkontribusi terhadap inflasi.
Ia menggarisbawahi, ada banyak ketidakpastian mengenai bagaimana ekonomi akan merespons tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
"Berdasarkan apa yang kita ketahui saat ini, dengan semua ketidakpastian seputar itu, saya mempertimbangkan beberapa dampak tarif terhadap inflasi, terhadap harga, karena saya pikir kita akan melihat beberapa dampaknya akhir tahun ini," kata Williams, Selasa kemarin di New York.
(rui)