Logo Bloomberg Technoz

“Terus juga ada Ibu hamil yang baru di evakuasi di jam yg sama. Bantuan dari pemerintah ya hanya evakuasi yang agak lama itu aja sih."

Sedikit lebih cepat, Albertus Abas (39), warga Babelan, Bekasi Utara, mengatakan bantuan pemerintah tiba di kawasan pemukimannya pada pukul 10:00 WIB.

Kondisi banjir di Babelan memang tak setinggi Jatiasih. Menurut Abas, pemukimannya terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 70-150 centimeter. Namun, dia pun menderita kerugian besar karena air banjir menerobos masuk rumah dan merendam dua mobilnya di area parkir.

Menurut dia, banjir pada kawasan pemukimannya terjadi usai beredar kabar sebuah tanggul sungai dekat wilayah tersebut jebol akibat luapan air sungai. Dia juga mengatakan, intensitas curah hujan di kawasan Utara Kabupaten Bekasi tersebut memang sangat tinggi sejak kemarin malam.

“Banjirnya dari hujan deras tadi malam yang lama-kelamaan airnya tinggi, ditambah tanggul di kali juga jebol jadinya makin naik airnya,” kata Abas.

Ano, warga Bekasi Timur juga berkisah soal kondisi banjir yang cukup parah di wilayahnya. Dia mengatakan, kawasan perumahannya sudah pernah terendam banjir pada 2020. Akan tetapi, kondisi dan ketinggian banjir tahun ini jauh lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya.

Seperti Farah, kata dia, warga Kampung Teluk Angsan Lengkak, Bekasi Timur juga tak punya banyak waktu melakukan evakuasi dan penyelamatan harta benda. Mereka tiba-tiba diterjang banjir yang dalam hitungan waktu singkat langsung bertambah tinggi.

Bahkan, Ano mengatakan, cukup lama bersama keluarganya berada di atap rumah untuk menunggu bantuan. Dia sempat berniat untuk menyelam dan berenang ke luar area banjir untuk mencari bantuan karena pemerintah tak juga muncul hingga siang hari.

Akan tetapi, dia mengurungkan niatnya karena khawatir masih adanya aliran listrik yang aktif meski pemukiman di Bekasi Jaya sudah terendam banjir sejak subuh.

"Ini (rumah saya) kerendem di atas sampai genteng Pak. Rumah semua barang-barang ada yang gak kebawa. Ada 26 rumah [yang terendam]," ujar Ano.

(fik/frg)

No more pages