Di sisi lain, ia juga mengingatkan perlunya menjaga keamanan dan ketertiban dengan adanya agenda penting seperti pemilu dan pilkada serentak yang akan berlangsung pada 2024 mendatang. Apalagi saat ini Indonesia sedang memiliki agenda untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Beberapa poin yang menjadi pesan wapres bagi kementerian dan lembaga adalah pertama, menjadikan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2024 sebagai panduan yang komprehensif dalam menjalankan program pembangunan dan penyusunan rencana kerja pembangunan daerah provinsi dan kabupaten kota.
Kedua, memasstikan setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pembangunan harus senantiasa memberikan dampak dan kemajuan konkret yang dirasakan masyarakat.
Ketiga, merumuskan target tujuan dtrategi dari pembangunan yang berkesinambungan.
"Terakhir saya minta secara khusus kepada kementerian PPN Bappenas untuk mengawal penyusunan RKT 2024 maupuan rencana pembangunan jangka menengah dan panjang. Utamanya untuk memastikan ketercapaian sasaran Indonesia Emas 2045," tutupnya.
Sementara itu diketahui bahwa perekonomian Indonesia harus makin teruji di tengah perlambatan ekonomi global tahun ini. Hasil konsensus dari 29 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sampai 4 Mei 2023 memperkirakan, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal I-2023 akan melandai di kisaran 4,97%, melambat dari capaian sebesar 5,01% pada kuartal IV-2022.
Tercatat, estimasi tertinggi untuk pertumbuhan ekonomi RI pada tiga bulan pertama 2023 adalah 5,2%. Sedangkan perkiraan terendah dari para ekonom, Indonesia hanya mampu tumbuh 4,5% tiga bulan pertama tahun ini.
Namun Perekonomian domestik masih akan lebih banyak didukung oleh laju konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tetap tangguh sejauh ini. Walau, dari sisi pertumbuhan, ekonom memperkirakan laju konsumsi rumah tangga pada kuartal 1 akan mendatar alias stagnan dibanding kuartal akhir 2022. Laju konsumsi rumah tangga akan menjadi andalan besar Indonesia supaya perekonomian tetap bisa melaju di tengah berakhirnya pesta harga komoditas.
(ibn/ezr)