Logo Bloomberg Technoz

Pengiriman pertama ini membuka peluang baru untuk menyediakan ayam segar, dan juga makanan protein pokok lainnya ke Singapura, serta JPFA berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam fasilitas di Bintan untuk mendukung strategi keamanan pangan Singapura.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo memaparkan, ekspor ini merupakan milestone yang menandai peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih kohesif antara Indonesia dengan Singapura.

“Ekspor ini juga merupakan tindak lanjut yang konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam leaders retreat, Mei lalu di Singapura. Sebelumnya Indonesia berhasil mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak bulan Juni tahun lalu," lanjutnya.

Indonesia Ekspor Perdana Ayam Hidup ke Singapura (Dok Kemenlu)

Indonesia sendiri secara keseluruhan telah menghasilkan lebih dari 3,8 juta ton produk ayam pada 2022, dan kerap mengalami kelebihan pasokan.

Dengan terbukanya akses pasar untuk ayam hidup ke Singapura seperti saat ini, diharapkan dapat membantu menciptakan keseimbangan produksi dan pasokan, serta kedepannya dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak ayam di Indonesia.​

Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, menyampaikan, "Kita seharusnya bangga karena ekspor hari ini ke Singapura adalah bukti bahwa produk peternakan Indonesia berkualitas baik dan mampu memenuhi persyaratan keamanan pangan sesuai dengan standar internasional,”

Sentimen Positif

Diketahui sepanjang 2023 JPFA menargetkan ekspor 900.000 ayam hidup atau 1.500 ton ke Singapura. Selain target tersebut, JPFA juga terus menjajaki potensi ekspor produk lainnya.

Dengan berbagai sentimen yang ekspansif tersebut, pendapatan dari segmentasi ekspor berpotensi terus melanjutkan tren positif. Adapun pada kinerja 2022 kemarin, dan 2021 penjualan ekspor masing-masing sejumlah Rp820,92 miliar dan Rp623,2 miliar. Hasil kinerja tersebut mencetak angka penjualan neto menjadi Rp48,97 triliun dan Rp44,88 triliun.

Potensi tersebut dapat meningkatkan angka ekspor pada kinerja 2023, di mana pada 2022 kemarin JPFA sukses mencetak kenaikan penjualan ekspor sebesar 31%. Tren positif tersebut berlanjut hingga kuartal I-2023 yang juga sukses mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 9,4% secara tahunan.

Kemudian, manajemen JPFA juga menuturkan bahwa industri peternakan dan perikanan dalam negeri masih memiliki potensi yang sangat besar kedepannya mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar. Bersamaan dengan masih rendahnya tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia membuat peluang usaha Perseroan ke depan masih sangat terbuka lebar.

Manajemen optimis akan prospek jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan Perseroan pada masa-masa yang akan datang, baik secara ekspor dan juga penjualan dalam negeri.

Selain JPFA, juga ada emiten poultry lainnya yang telah mengantongi izin ekspor ayam ke Singapura. Emiten tersebut adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Adapun CPIN sebelumnya sukses melangsungkan pembukaan jalur ekspor untuk produk olahan unggas, pakan ternak ayam, dan anak ayam umur sehari atau Day Old Chick (DOC) pada 2022 kemarin.

Kenaikan Harga Saham JPFA Dalam 3 Hari Terakhir (Bloomberg)

Setelah tersiarnya sentimen positif tersebut, kedua saham JPFA dan CPIN bergerak agresif sepanjang perdagangan kemarin Senin (15/5/2023). Di mana CPIN menutup perdagangan dengan kenaikan 6,01% ke posisi Rp5.025/saham, dan JPFA melesat naik 5,85% ke posisi Rp1.175/saham

(fad/aji)

No more pages