Berbeda dengan wilayah kering seperti Australia, Eropa Selatan, dan Amerika Serikat bagian barat, kebakaran hutan jarang terjadi di Jepang yang beriklim lembap. Namun, perubahan iklim yang menyebabkan cuaca lebih panas dan lebih kering dari biasanya diduga membuat hutan di negara itu semakin rentan terbakar.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, Ofunato dan wilayah pesisir timur laut Jepang mengalami curah hujan yang jauh di bawah rata-rata pada Februari. Pada Januari, kota tersebut hanya menerima 20 mm hujan, kurang dari setengah rata-rata 30 tahun sebesar 51,3 mm, sementara pada Februari hanya turun 2,5 mm hujan, atau 6% dari rata-rata jangka panjang. Sejak 18 Februari, kota ini berada dalam status peringatan kekeringan.
Selain di Iwate, dalam sebulan terakhir kebakaran juga terjadi di daerah lain di Jepang. Kebakaran di Prefektur Nagano pada 28 Februari telah berhasil dipadamkan, sementara petugas pada Senin (03/03/2025) juga telah mengendalikan kebakaran di Prefektur Yamanashi yang terjadi sejak 26 Februari.
Menurut prakiraan cuaca nasional, wilayah Iwate kemungkinan akan diguyur hujan atau salju pada Rabu (05/03/2025). Jika terjadi, ini dapat membantu memadamkan api yang hingga kini masih berkobar. Penyebab kebakaran sendiri masih dalam penyelidikan.
(bbn)