Bloomberg Technoz, Jakarta - Siapa yang tak kenal Anthoni Salim? Dia adalah penerus kerajaan bisnis yang dibangun oleh pengusaha zaman orde baru Liem Sioe Liong atau Sudono Salim.
Bisnis konglomerasi Grup Salim yang sekarang dipimpin oleh Anthoni sudah menggurita luas di berbagai sektor. Mulai dari makanan, ritel, teknologi hingga tambang. Dan tak cuma di Indonesia, bisnis Grup Salim sudah merambah manca negara.
Nilai hartanya pun sudah mungkin mencapai puluhan hingga ratusan triliun. Memang tak ada resmi yang menghitung nilai harta Anthoni Salim secara rinci.
Bloomberg Billionaires Index (BBI) menempatkan Anthoni sebagai orang terkaya nomor 447 di dunia. Nilai kekayaan berdasarkan perhitungan BBI mencapai US$ 5,62 miliar atau setara dengan Rp82,9 triliun.
Secara resmi, nilai kekayaan Anthoni yang bisa dihitung dapat dilihat dari data total kepemilikan investor atas saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (15/5/2023) baru saja merilis data kepemikikan terbaru. Data KSEI tersebut merupakan pelaporan total kepemilikan investor di Atas 5% di semua Sub Rekening Efek (SRE) yang tergabung dalam Single Investor Identification (SID) yang tercatat hingga 11 Mei 2023.
“Perhitungan yang kami lakukan adalah berdasarkan atas, SID, atau SRE bagi investor yang belum memiliki SID,” tulis keterangan KSEI dalam keterbukaan informasi tersebut.

Dari data KSEI ini, Anthoni Salim tercatat memiliki 3 saham atas namanya langsung. Nilai kepemilikannya berdasarkan harga 3 saham tersebut pada sesi I perdagangan Selasa (16/5/2023) mencapai Rp27,34 triliun.
Lalu apa saja tiga saham tersebut? Pertama, Anthoni menguasai 265,03 juta unit atau 11,12% saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Harga saham DCII tercatat Rp35.750 per unit. Artinya dari saham ini nilai kepemilikan Anthoni mencapai Rp 9,47 triliun.
Kedua, Anthoni Salim tercatat menggenggam sebanyak 3,59 miliar unit atau 25,3% saham PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET), pemilik gerai ritel Indomaret. Harga saham DNET tercatat Rp3.950/unit. Artinya nilai kepemilikan Anthoni mencapai Rp14,17 triliun.
Ketiga atau yang terakhir yang ada dicatatan KSEI, yaitu saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Pada saham ini, Anthoni tercatat punya 5,51 miliar unit atau 9% kepemilikan. Pada harga saham EMTK di level Rp670/unit, nilai kepemilikan Anthoni mencapai Rp3,69 triliun.
Dari 3 saham tersebut, total kepemilikan Antoni mencapai Rp 27,34 triliun.
Sebagai catatan, nilai kekayaan Anthoni Salim tersebut tidak memperhitungkan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Seperti diketahui, Salim Grup memiliki perusahaan First Pacific yang berbasis di Hong Kong, lalu ada Indofood Sukses Makmur. Ada juga Gallant Venture, dana Bank Ina Persada.
(hps/roy)