Batu Bara RI Dinilai Kemahalan Gegara HBA, Ekspor Bakal Sulit
Redaksi
04 March 2025 12:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – Penggunaan harga batu bara acuan (HBA) dalam kegiatan ekspor komoditas tersebut dinilai membuat harga batu bara Indonesia tidak kompetitif di pasar global yang sedang bearish. Walhasil, penurunan minat beli pun menjadi tak terelakkan.
Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menjelaskan penerapan HBA untuk semua transaksi batu bara, termasuk ekspor, justru berpotensi menghambat kinerja ekspor si batu hitam.
“Meskipun [kebijakan tersebut bertujuan untuk] memberikan kontrol yang lebih besar atas harga batu bara Indonesia,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).
Dia mencontohkan, HBA batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26%, total sulfur 0,66%, dan ash 7,94% ditetapkan senilai US$128,24/ton pada periode periode 1—15 Maret 2025. Nilai itu naik dari bulan sebelumnya, Februari 2024 US$124,24/ton.
Dengan HBA sebesar US$128,24/ton tersebut, Oktavianus mengatakan harga batu bara Indonesia yang diekspor ke luar negeri menjadi lebih mahal dari rerata harga batu bara global yang sekarang sedang mendekati level terendah dalam 4 tahun, yakni sekitar US$101/ton.