Eric Roston - Bloomberg News

Bloomberg, Suhu global (dunia) pada bulan Februari tercatat sebagai yang ketiga terpanas dalam rekor — 1,59°C di atas rata-rata pra-industri, menurut Zeke Hausfather, seorang peneliti iklim yang menghitung hasil ini menggunakan data dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Bulan lalu adalah bulan pertama sejak Juni 2023 yang tidak menempati posisi pertama atau kedua dalam daftar suhu terpanas sepanjang masa. Namun, suhu tetap sangat panas secara anomali.

Suhu global pada Februari yang terpanas pertama dan kedua terjadi pada tahun 2024 dan 2016, yang keduanya ditandai oleh fase pemanasan El Nino yang kuat di Samudra Pasifik. Bulan kedua dalam setahun ini sangat sensitif terhadap kehangatan El Nino, kata Hausfather, yang terafiliasi dengan Berkeley Earth, sebuah organisasi nirlaba yang menjaga salah satu dataset suhu utama.

Tidak hanya saat ini tidak ada El Nino, tetapi kebalikannya, fase La Nina yang lemah, telah berlangsung sejak Desember. Jadi, hal ini cukup mencolok karena Februari tetap sangat panas meskipun demikian. Banyak ilmuwan yang terkejut ketika Januari lalu mencatatkan rekor baru untuk bulan tersebut, yaitu 1,75°C di atas rata-rata pra-industri.