Logo Bloomberg Technoz

Dalam kaitan itu, AS menyodorkan sederet tuntutan ke Ukraina. Trump menginginkan mineral tanah jarang Ukraina dengan nilai setara US$500 miliar. Komoditas tersebut memainkan peran penting dalam pertahanan dan industri teknologi tinggi lainnya.

Kesepakatan ekonomi ini disebutkan akan memberikan kesempatan kepada Zelenskyy dan Trump untuk membahas bantuan militer berkelanjutan bagi Ukraina. Alasan itulah yang membuat Ukraina memutuskan menyetujui kesepakatan.

Ukraina sendiri memiliki endapan 22 dari 34 mineral yang diidentifikasi oleh Uni Eropa (UE) sebagai mineral penting.

Mineral tersebut meliputi bahan industri dan konstruksi, yakni ferroalloy (paduan besi dengan unsur logam nonferrous seperti silikon, mangan, kromium, aluminium, atau titanium), logam mulia, dan mineral nonferrous (seperti magnesium, tembaga, seng, nikel, timah hitam, timah putih, emas, perak, dan platina), serta beberapa unsur tanah jarang.

Cadangan grafit Ukraina, komponen pokok dalam baterai kendaraan listrik dan reaktor nuklir, juga ditaksir setara 20% dari sumber daya global.

Deposit mineral di Ukraina./dok. Bloomberg

Mengingat pentingnya mineral kritis dalam negosiasi yang menentukan nasib Ukraina tersebut, mari kita terlebih dahulu memahami apa itu mineral kritis serta peran pentingnya dalam relasi internasional saat ini.

Apa itu mineral kritis?

Mineral kritis merupakan logam atau nonlogam yang memiliki fungsi ekonomi penting, tidak dapat disubstitusikan, tetapi menghadapi risiko pasokan (supply risk) yang tinggi. 

Risiko yang dimaksud berasal dari kelangkaan geologis, masalah geopolitis, kebijakan perdagangan, ataupun faktor lain.

Kekritisan merupakan fungsi dari faktor keterbatasan pasokan, nilai ekonomi, harga yang tinggi, penggunaan di berbagai sektor industri, dinamika pasar, dan nilai manfaat untuk perekonomian dan pertahanan negara.

Mineral kritis juga biasa disebut jenis mineral yang sangat diperlukan bagi teknologi energi hijau.

Tidak ada kesepakatan universal terkait dengan apa itu makna baku 'mineral kritis'. Berbagai negara dan lembaga seperti Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) dan Bank Dunia atau World Bank (WB) bahkan memiliki daftar mineral kritis yang berbeda dan dapat berubah-ubah.

Negara-negara yang mendominasi produksi mineral kritis dunia./dok. Bloomberg

Apa pentingnya mineral kritis bagi dunia?

Mineral kritis memiliki peran sangat vital dan strategis bagi seluruh regional, termasuk Asean, guna mendukung teknologi pada era transisi energi dari energi fosil menuju energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Komoditas pertambangan ini memiliki nilai yang sangat tinggi karena sulit ditemukan, diekstraksi dalam jumlah yang ekonomis, serta tidak mudah digantikan dengan logam atau bahan lain.

Dalam laporan White Paper oleh World Economic Forum (WEF) pada Desember 2023, organisasi tersebut menampilkan peta risiko ekosistem yang dapat timbul akibat kekurangan pasokan mineral kritis global.

Dalam kesimpulannya, WEF menyebut kekurangan mineral kritis global dapat berujung pada tertundanya transisi energi pada masa depan.

Selain itu, terdapat pula risiko politik termasuk perebutan sumber daya alam (SDA), peningkatan nasionalisme bahan tambang, serta bertambahnya fragmentasi perdagangan. 

Ekspor mineral kritis makin sulit./dok. Bloomberg

Ada juga beberapa risiko ekonomi seperti volatilitas pasar dan ketidakpastian, serta usaha penumpukan mineral kritis.

Dalam aspek sosial-lingkungan, risiko turut mencakup peningkatan penambangan eksploitatif dan ilegal, dan tuntutan berlebihan kepada suatu ekosistem. 

Apakah Indonesia punya mineral kritis?

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya mineral kritis. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2019—2024 Arifin Tasrif telah menetapkan 47 jenis komoditas tambang dalam klasifikasi mineral kritis.

Ketetapan itu termaktub dalam Keputusan Menteri ESDM No.296.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Penetapan Jenis Komoditas yang Tergolong dalam Klasifikasi Mineral Kritis. Arifin menetapkan kepmen ini pada 14 September 2023.

Saat itu, dia mengatakan diterbitkannya aturan tersebut bertujuan untuk menjaga pasokan komoditas mineral strategis yang jumlahnya tidak banyak atau terbatas. Dengan adanya aturan tersebut diharapkan dapat mendukung program transisi energi di dalam negeri.

Daftar mineral kritis yang dimiliki Indonesia:

  1. Aluminium
  2. Antimoni
  3. Barium
  4. Berilium
  5. Besi
  6. Bismut
  7. Boron
  8. Kadmium
  9. Feldspar
  10. Fluorspar
  11. Fosfor
  12. Galena
  13. Galium
  14. Germanium
  15. Grafit
  16. Hafnium
  17. Indium
  18. Kalium
  19. Kalsium
  20. Kobalt
  21. Kromium
  22. Litium
  23. Logam Tanah Jarang
  24. Magnesium
  25. Mangan
  26. Merkuri
  27. Molibdenum
  28. Nikel
  29. Niobium
  30. Palladium
  31. Platinum
  32. Ruthenium
  33. Selenium
  34. Seng
  35. Silika
  36. Sulfur
  37. Skandium
  38. Stronsium
  39. Tantalum
  40. Telurium
  41. Tembaga
  42. Timah
  43. Titanium
  44. Torium
  45. Wolfram
  46. Vanadium
  47. Zirkonium

-- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi

(red/wdh)

No more pages