Bloomberg Technoz, Jakarta - Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah kunci untuk kesehatan yang optimal. Namun, ada satu jenis karbohidrat yang ternyata lebih berbahaya dibandingkan gula biasa. Jenis karbohidrat ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis, bahkan lebih cepat dibandingkan glukosa. Lantas, apa jenis karbohidrat tersebut, dan bagaimana dampaknya bagi tubuh?
Mengenal Maltodekstrin: Karbohidrat yang Lebih Berbahaya dari Gula
Menurut Dr. Eric Berg, seorang pakar ketosis dan puasa intermiten yang juga penulis buku The Healthy Keto Plan, maltodekstrin adalah jenis karbohidrat yang harus diwaspadai. Dalam kanal YouTube-nya yang memiliki lebih dari 13 juta pengikut, ia menjelaskan bahwa maltodekstrin memiliki indeks glikemik yang jauh lebih tinggi dibandingkan gula pasir maupun glukosa.
Sebagai perbandingan, berikut adalah indeks glikemik dari beberapa zat pemanis:
-
Gula pasir: 65
-
Glukosa: 100
-
Maltodekstrin: 116-136
Angka ini menunjukkan bahwa maltodekstrin dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan gula biasa.
Apa Itu Ketosis dan Manfaatnya?
Ketosis adalah kondisi metabolisme di mana tubuh beralih dari membakar glukosa menjadi membakar lemak sebagai sumber energi utama. Dalam kondisi ini, tubuh menghasilkan keton yang berperan sebagai bahan bakar bagi otak dan organ lainnya.
Beberapa manfaat ketosis meliputi:
-
Menurunkan berat badan secara efektif
-
Menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2
-
Meningkatkan energi dan konsentrasi
-
Mengurangi peradangan dalam tubuh
-
Menekan nafsu makan secara alami
Dampak Buruk Maltodekstrin bagi Kesehatan

Maltodekstrin banyak digunakan dalam makanan olahan sebagai pengental, penstabil, atau pemanis buatan. Namun, konsumsi berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:
-
Meningkatkan Risiko Diabetes Lonjakan gula darah yang tinggi akibat konsumsi maltodekstrin dapat meningkatkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
-
Menurunkan Kesehatan Usus Beberapa penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya, dan melemahkan sistem pencernaan.
-
Memicu Peradangan Konsumsi maltodekstrin yang berlebihan dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang berhubungan dengan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan autoimun.
Makanan yang Mengandung Maltodekstrin
Maltodekstrin biasanya berbentuk bubuk putih dan sering ditemukan dalam makanan olahan. Berikut beberapa produk yang sering mengandung maltodekstrin:
-
Produk roti seperti pastry, kerupuk, dan granola bar
-
Sereal matang dan minuman sarapan
-
Minuman ringan, permen, dan makanan manis lainnya
-
Produk susu, seperti puding instan dan makanan siap saji
-
Saus salad dengan tekstur krim
-
Sup dan makanan beku
-
Pengganti daging dalam produk vegan
-
Minuman olahraga dan suplemen protein
-
Pasta, nasi instan, bir, dan pemanis buatan
Alternatif Sehat Pengganti Maltodekstrin
Agar tetap menjaga kadar gula darah tetap stabil, berikut beberapa alternatif sehat yang bisa digunakan sebagai pengganti maltodekstrin:
-
Serat larut alami seperti psyllium husk
-
Pemanis alami seperti stevia atau monk fruit
-
Tepung kelapa atau tepung almond sebagai pengental makanan
-
Inulin sebagai prebiotik yang baik untuk kesehatan usus
Maltodekstrin adalah salah satu jenis karbohidrat yang harus dihindari jika ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah berbagai masalah kesehatan. Dengan memilih alternatif yang lebih sehat, Anda bisa menjaga keseimbangan metabolisme dan meningkatkan kualitas hidup. Selalu periksa label makanan sebelum membeli, dan pilih bahan alami yang lebih ramah bagi tubuh.
Dengan memahami bahaya maltodekstrin, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih makanan sehari-hari. Jangan sampai konsumsi makanan olahan tanpa sadar merusak kesehatan Anda!
(seo)