Thailand menjadi sasaran investasi banyak perusahaan teknologi global. Selain ByteDance ada Apple Inc., Nvidia Corp., dan Microsoft Corp. Seluruhnya ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan di kawasan yang mengalami digitalisasi cepat tersebut.
Dengan basis pengguna yang berkembang pesat dan lebih dari tiga juta merchant, Thailand adalah pasar penting bagi TikTok di Asia Tenggara.
Aplikasi yang sukses mengusung konsep social commerce ini dipercaya akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Thailand dan mitra lokal sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya berinvestasi di negara tersebut.
Menurut Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menjelaskan bahwa pemerintah menyambut baik rencana TikTok, yang akan membantu mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI), produksi konten, dan peningkatan talenta digital warga Thailand.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kekuatan data regional. Berdasarkan datanya, nilai pasar industri pusat data di Indonesia diproyeksikan mencapai US$5,4 miliar atau sekitar Rp88,21 triliun pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,5% untuk periode 2024–2030.
“Indonesia diharapkan menjadi pusat kekuatan pusat data regional. Kami memiliki beberapa wilayah, terutama di Jawa Barat Serta di luar Jawa, di Batam Untuk membuat zona ekonomi khusus untuk pusat data.”
(prc/wep)