Logo Bloomberg Technoz

"Faktor pemicu masih terkait kebijakan tarif Trump yang akhirnya akan mengenakan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko dan 10% untuk China, serta mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk negara2 Uni Eropa. Faktor tersebut menyebabkan DXY mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang," ujar Direktur Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto kepada Bloomberg Technoz.

Dengan demikian, BI akan akan mengawal dengan masuk ke pasar untuk keseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing di pasar agar kepercayaan pasar tetap terjaga.

Rupiah terbenam melemah ke level Rp16.578/US$ pada Jumat siang, melampaui level terlemah dalam sejarah yang pecah pada Pandemi Covid-19 pada Maret lima tahun silam.

Mengacu data Bloomberg, rupiah spot menyentuh Rp16.578/US$ pada pukul 11:01 WIB, tergerus 0,77% dibanding posisi hari sebelumnya dan telah melampaui level terlemah dalam sejarah yang terakhir terlihat pada saat resesi perekonomian di Rp16.575/US$ pada 23 Maret 2020. Pada pukul 11:43 WIB, rupiah bertahan kembali ke Rp16.570/US$, kemungkinan tertolong intervensi Bank Indonesia.

Trump mengonfirmasi bahwa tarif sebesar 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan mulai 4 Maret. Selain itu, ia juga berencana menambahkan pajak 10% terhadap impor dari China, yang semakin memperburuk ketegangan perdagangan dengan mitra dagang terbesar AS.

Trump sebelumnya menunda pemberlakuan tarif ini pada 3 Februari selama satu bulan setelah para pemimpin Kanada dan Meksiko mengumumkan langkah-langkah baru terkait keamanan perbatasan. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, pernyataannya sempat menimbulkan kebingungan mengenai apakah kebijakan tersebut tetap akan berlaku setelah masa tenggang berakhir.

Dalam unggahan di media sosial pada Kamis (27/02/2025), Trump menyatakan bahwa peredaran obat-obatan terlarang dari negara-negara tetangga AS masih berlangsung dalam jumlah yang "sangat tinggi dan tidak dapat diterima."

"Kami tidak bisa membiarkan ancaman ini terus merusak AS. Oleh karena itu, sampai masalah ini benar-benar berhenti atau setidaknya dibatasi secara serius, tarif yang telah dijadwalkan pada 4 Maret akan tetap berlaku," tulis Trump. "China juga akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10% pada tanggal yang sama."

(lav)

No more pages