Logo Bloomberg Technoz

“Sehingga kita tidak mengalami lagi hal yang serupa dan ini merupakan sebuah peristiwa yang Pertamina tidak boleh lagi mengulang karena sudah terjadi berulang-ulang kali,” tutur Eddy.

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR itu enggan mengaitkan kebakaran kilang tersebut dengan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada Pertamina, subholding, dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) selama periode 2018—2023.

“Saya tidak berani mengaitkan ini dengan proses hukum yang sedang berjalan yang didalami baik aparat penegak hukum maupun Pertamina sendiri untuk mengevaluasi kejadian diduga adanya korupsi dan diduga adanya blending ilegal dari BBM tetapi biarkan itu yang menangani adalah aparat penegak hukum,” ucapnya.

Kritik terhadap kebakaran Kilang Cilacap juga datang dari Anggota DPR Komisi VI—mitra PT Pertamina (Persero)— Rieke Diah Pitaloka. Wanita yang akrab disapa Oneng itu menduga adanya permainan di balik kejadian tersebut.

Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, Rieke meminta agar kasus tersebut dapat diusut hingga tuntas. Dia geram saat mengetahui kebakaran kilang minyak di Cilacap. Apalagi, kejadian tersebut terjadi di tengah kasus dugaan korupsi minyak mentah yang melibatkan Pertamina.

"Balik lagi di viral for justice dengan hashtag kita #UsutTuntasMafiaBBM. Usut-usut tapi tiba-tiba saja. Kok kebeneran ya? Lagi usut tuntas mafia BBM, eh kilang minyak Pertamina Di Cilacap kok kebakaran. Infonya juga ada 38 tangki berisi Pertalite bener enggak sih?" kata Rieke dikutip dari instagram pribadinya. 

Rieke khawatir peristiwa tersebut dapat menghilangkan barang bukti yang disinyalir  ada di Kilang Cilacap. Dia pun meminta aparat penegak hukum terkait untuk tetap fokus dalam mengusut kasus dugaan korupsi minyak mentah yang telah merugikan negara senilai Rp193,7 triliun tersebut.

"Bukan kebetulan yang kebetulan kan? Semoga bukan kebetulan yang kebetulan. Jangan-jangan apakah ada barang bukti di sana? Enggak boleh nuduh loh prejudice namanya," imbuhnya.

"Yuk, semangat Kejaksaan Agung usut tuntas mafia BBM.”

Salah satu tangki dari sisa sludge di Kilang Cilacap milik PT Pertamina Kilang Internasional mengalami kebakaran pada Kamis (27/2/2025).

Menurut keterangan resmi Pertamina, kebakaran atau flash terjadi saat pelaksanaan kegiatan pembersihan tangki yang sedang tidak aktif dipergunakan.

“Kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang,” kata Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap, Sunaryo Adi kemarin.

Upaya pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah baik untuk upaya pemadaman maupun untuk di luar tangki dengan tujuan untuk melakukan pendinginan tangki.

Pembersihan sludge untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki.  "Ini untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional," jelas Adi.

Sebuah video yang merekam kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah kebakaran, beredar di media sosial. Video kilang minyak Cilacap terbakar dibagikan akun media sosial X @Jaten***wit pada Kamis (27/2/2025).

Video itu merekam asap hitam membumbung dari tangki 38 area 70 kilang minyak milik PT Kilang Pertamina Internasional di Lomanis, Cilacap pada Kamis siang.

"KEBAKARAN HEBAT DI KILANG PERTAMINA CILACAP!! TANGKI 38 TERBAKAR, WARGA WASPADA!" tulis akun tersebut.

Sekadar catatan, Kilang Cilacap memiliki kapasitas produksi 348 juta barel per hari (bph), dan merupakan salah satu kilang terbesar di Indonesia dan memasok BBM nasional. Kilang ini memasok sekitar 34% kebutuhan BBM nasional dan 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Selain BBM, kilang ini memproduksi produk non-BBM, seperti aspal, base oil, dan bahan dasar minyak pelumas. Kilang ini juga menghaislkan produk energi hijau, seperti biodiesel dan bioavtur seperti SAFJ2.4 dengan teknologi co-processing.

(mfd/wdh)

No more pages